PASCA PELANTIKAN Prabowo Subianto menjadi Presiden RI, maka jajaran kementerian juga baru, termasuk Menteri Pendidikan yang saat ini dijabat Abdul Mufti. Terpilihnya Menteri Pendidikan yang baru memunculkan perasaan was-was bagi setiap guru.
Penulis : Eka Ristiyanti, S.Pd
Praktisi Pendidikan
Pasalnya, tidak dipungkiri di negeri ini setiap ganti Menteri, maka kurikulum pendidikan juga berganti. Tentu saja, hal ini menjadi beban tersendiri bagi guru-guru di sekolah dasar ataupun menengah.
Karena pelaksanaan kurikulum peninggalan menteri sebelumnya, belum tuntas. Sehingga ada kewas-wasan akan diganti dengan kurikulum yang baru. Bahkan, ada isu yang mengemuka setelah Mendikdasmen menyatakan akan menerapkan deep learning.
Meski dinyatakan bahwa deep learning bukanlah kurikulum, namun metode dan perubahan kurikulum dimungkinkan pada tahun ajaran baru. Nyatanya publik sudah memiliki persepsi bahwa “ganti Menteri ganti kebijakan”, entah ganti kurikulum atau kebijakan yang lain.
Seakan guru dan siswa sebagai ajang percobaan kurikulum dan kebijakan baru yang katanya untuk kesuksesan dan pencapaian maksimal bagi peserta didik. Namun berbagai perubahan dalam sistem pendidikan nasional selama ini, nyatanya belum mampu mewujudkan manusia seutuhnya, generasi beriman dan bertaqwa dan terampil sebagaimana tujuan pendidikan itu sendiri.
Perubahan ini bisa terjadi akibat ketidakjelasan visi dan misi pendidikan yang diterapkan negara, atau pun demi menyesuaikan dengan tuntutan global atau dunia industry. Di sisi lain, adanya perubahan kurikulum, namun tetap dengan asas sekuler kapitalisme tidak akan pernah menghasilkan generasi unggul.
Potret generasi yang dihasilkan adalah generasi minim adab, berpikiran bebas (liberal), makin berpotensi berbuat kerusakan dan masalah di tengah-tengah masyarakat. Sedangkan sistem Pendidikan Islam berasaskan akidah Islam memberikan arah yang jelas pada visi dan misi Pendidikan. Kurikulum ini akan membentuk generasi emas berkepribadian Islam, dan ilmunya bermanfaat untuk kemaslahatan umat.
Sejarah panjang peradaban Islam telah memberikan bukti nyata akan keunggulan sistem Pendidikan Islam, yang diterapkan dalam negara yang menerapkan Islam Kaffah.(*)