Kabupaten Bekasi, SpiritNews-Warga Desa Ridogalih, Kecamatan Cibarusah, keluhkan lambannya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi khusunya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dalam penanganan bencana kekeringan yang dialami saat ini. Sebab, kekeringan yang telah lama terjadi tak kunjung tertangani hingga sekarang.
Salah satu warga Desa Ridogalih, Syahrul mengatakan, empat bulan desanya mengalami bencana kekeringan yang berimbas kepada masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Bencana kekeringan yang melanda desa saya, kurang lebih dari sebelum bulan puasa hingga hari ini. Kita ketahui air saat ini merupakan kebutuhan pokok masyarakat, apalagi bagi petani yang memang mayoritas masyarakat Desa Ridogalih sangat bergantung dengan air untuk mengairi sawahnya,” jelasnya kepada SpiritNews, Senin (3/9/2018).
Baca Juga: Unjuk Rasa di Kantor Pemkab, Mahasiswa Sebut Bekasi Tak Tahu Diri
Dia menyayangkan peran BPBD Kabupaten Bekasi yang sangat lamban, dalam mengantisipasi bencana kekeringan tersebut. Sebab, bencana kekeringan ini terus terulang tanpa adanya perbaikan.
“Padahal bencana kekeringan ini terjadi setiap tahunnya, tetapi tidak ada kesungguhan dari pemerintah khususnya BPBD untuk menanggulangi bencana kekeringan ini, agar mengurangi spenderitaan masyarakat yang terdampak kekeringan,” sesalnya yang juga merupakan mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).
Menurutnya, Pemkab Bekasi tutup mata dengan musibah yang dialami oleh masyarakat Desa Ridogalih. “Masih saja ada yang mengalami kekeringan di kabupaten yang mendapati julukan daerah yang mempunyai kawasan terbesar se-Asia Tenggara ini,” ucapnya.
Berita Lain: Untuk Kepentingan Pileg dan Pilres 2019, Pj Walikota Bekasi Diganti
Dirinya berharap ada langkah strategis dari Pemkab Bekasi dalam mencegah terjadinya kekeringan yang melanda setiap tahunnya, seperti pembuatan penampungan air yang berskala besar. Selain itu, Bantuan berupa tangki air dari PDAM Tirta Bhagasasi walau bersifat sementara.
“Harapannya bantuan tangki air jangan hanya dari PDAM Tirta Bhagasasi, secara kebutuhan masih kurang. Sebenarnya bisa disiasati dengan bupati meminta bantuan kepada pengelola air swasta seperti Jababeka, Grand Wisata dan lain sebagainya,” harapnya.(mam)