Kabupaten Karawang, SpiritNews-Pelaku penembakan pengusaha Dumtruck Tjahyadi Susanto alias Haji Aming tahun 2016, di Kampung Citaman, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, masih belum tertangkap. Keluarga korban terus mencari keadilan dan meminta aparat penegak hukum, untuk menuntaskan dan menangkap pelaku yang masih misterius dan dimungkinan masih berkeliaran.
“Sampai matipun kami mencari keadilan atas kematian orangtua kami. Saya berharap kasus ini bisa diungkap oleh aparat kepolisian, karena ini menyangkut nyawa. Jangan sampai pelakunya dibiarkan dan berkeliaran,” kata Ratna Sari Dewi (38), anak pertama korban, Selasa (18/9/2018).
Ia menjelaskan, keluarganya selama dua tahun ini terus menunggu hasil dari pihak kepolisian terkait proses penyelidikan. Dan telah berulang kali melakukan pertemuan dengan pihak kepolisian. “Saya sudah sowan dan menanyakan kepada Polres Karawang. Sejauh mana pengusutan kasus penghilangan nyawa orangtua saya. Prosesnya jangan terus berlarut-laut begini,” ungkapnya.
Baca Juga: Terungkap! Bayi Dibuang di Pos Ronda, Sang Ibu Masih Berstatus Pelajar di Cikampek
Dijelaskan, saat ini pihak keluarga masih trauma dengan kejadian yang menimpa orangtuanya. Ayahnya yang menjadi korban penembakan atas tindakan orang yang tidak bertanggung jawab tersebut, merupakan segala-galanya bagi keluarga. “Ayah kami itu good father bagi kami. Dia yang telah memberikan semuanya bagi kami, sehingga kehilangan dia sangat memukul,” ucapnya.
Ia pun menceritakan bahwa sebelum terjadi penembakan. Dia sempat berbicara melalui telepon dengan ayahnya, dan janjian untuk bertemu serta makan malam. Namun makan malam itu tidak pernah terjadi, malah suara janji dari ayahnya merupakan suara terakhir yang dia dengar.
“Setelah menutup telepon, bapak berangkat dan menaiki mobil. Suara tembakan terdengar, dimana tembakan itu diarahkan kepada ayah saya. Saya tidak menyangka itu terakhir kalinya mendengar suara papa,” terangnya dengan raut wajah sedih dan berlinang air mata.
Ketika selesai berbincangan dengan ayahnya melalui telepon, Dewi lalu duduk di meja makan. Sekitar satu menit kemudian, ia mendapat panggilan telepon dari saudaranya. “Om saya telepon. Sambil teriak-teriak ngasih tahu saya kalau papa ditembak. Mendengar itu, saya langsung pingsan di tempat,” tuturnya.
Cahyadi Susanto alias Haji Aming ditembak pada Minggu (10/1/2016) malam. Ia dieksekusi saat menyalakan mobilnya untuk berangkat pulang. Seorang pria misterius lalu mendekati mobil Mitsubisi Pajero B 701 AMG.
Dari jarak dekat, pria tersebut melepas dua tembakan dari arah depan mobil warna hitam tersebut. Tembakan pertama menembus kaca mobil kemudian mengenai tangan kanan dan peluru pun bersarang di dada sebelah kiri korban. “Papa ditembak tepat di jantungnya,” kata Dewi.
Dewi berharap, pihak kepolisian bisa segera menangkap pelaku. Ia menyatakan selama dua tahun ini, selalu minta atensi kepada Kapolres maupun Kasatreskrim Polres Karawang. “Kasus ini masih berjalan, saya masih follow up, cuma masih belum ada titik terang. Saya selalu sowan dengan kasatreskrim maupun kapolres untuk meminta atensi,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Karawang, AKBP Slamet Waloya menyatakan, kasus tersebut tidak jalan di tempat. Pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. “Kasusnya masih berjalan. Untuk kasus ini, kita juga dibackup Polda Jabar. Kita sudah melakukan penyelidikan sesuai prosedur,” kata Slamet saat ditemui di ruang kerjanya.
Berita Lain: Gadis di Karawang Dikabarkan Hilang, Saat Ditemukan Sudah Membusuk di Kamar Mandi
Cahyadi Susanto alias Haji Aming ditembak di pangkalan dumptruck miliknya. Pengusaha jasa transportasi itu tewas seketika setelah ditembak peluru organik. Usai ditembak, pelaku langsung kabur ke arah pusat kota Kabupaten Karawang bersama seorang temannya dengan menggunakan sepeda motor jenis bebek, Yamaha Jupiter.
Dari hasil olah TKP, polisi mendapatkan barang bukti berupa dua butir selongsong peluru dan dua lubang di bagian kaca depan mobil. Diduga pelaku memakai senjata organik dengan jenis FN 9 mm.(sir)