Kabupaten Subang, SpiritNews-Proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, di Kecamatan Pusakanegara, Kabupaten Subang, mendapat sorotan akibat minimnya warga lokal yang terlibat dalam proyek pembangunan yang sudah berjalan itu. Terlihat warga lokal hanya menjadi penjaga gerbang, tukang parkir dan penjual kopi.
“Hasil investigasi di lapangan, ternyata pekerja lokal sangat minim. Yang saat ini sedang melaksanakan pembangunan umumnya warga luar, bukan warga pribumi. Melihat itu, kami sangat prihatin, melihat warga pribumi hanya menjadi penonton dan tukang kopi,” ujar Aktivis Pantura, Dadang Juanda kepada SpiritNews, Senin (8/10/2018).
Baca Juga: Disnaker Dinilai Gagal Atasi Masalah Pengangguran
Menurutnya, setiap sore warga Kecamatan Pusakanagara memenuhi bibir pantai Patimban untuk menonton para pekerja yang sedang melaksanakan pembangunan pelabuhan. Padahal seharusnya, pembangunan Pelabuhan Patimban harus mampu mensejahterakan warga lokal Subang.
“Warga Pusakanagara masih banyak pengangguran, anehnya kenapa tak dilibatkan dalam pembangunan tersebut. Seharusnya masyarakat Patura Subang sudah sejahtera, karena ikut dalam pembangunan Pelabuhan Patimban. Hal itu bisa mengurangi tingkat pengangguran, dan sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan warga Pusakanagara,” katanya.
Berita Lain: Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pelabuhan Patimban Batal, Ada Apa?
Dikatakan, pada saat melakukan sosialisasi pembangunan pelabuhan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang menjanjikan dalam pembangunan akan melibatkan warga lokal untuk tenaga kerjanya. “Mana buktinya? Semua pekerja yang saat ini mengerjakan pembangunan akses jalan dan reklamasi, semuanya orang luar, bahkan banyak tenaga kerja Asing juga,” ujar Dadang.(bus)