Kabupaten Kuningan, SpiritNews– Dibalik kesuksesan Jeruk Nipis Peras (Jernip) Kencana asal dari Kuningan, Jawa Barat, yang saat ini menjadi salahsatu oleh-oleh khas Kuningan. Ternyata selama 19 tahun ini, Jernip Kencana dalam permodalan usahanya di suport oleh PT Pupuk Kujang.
Jernip Kencana berdiri pada tanggal 1 Oktober 1996 yang berada di Jalan Bale Desa Ciawigebang, Kuningan, Jawa Barat. Awalnya berdiri usaha Jernip Kencana mendapatkan bantuan dana dari Danareksa. Seiring berjalannya waktu di tahun 1999, pemilik Jernip Kencana, Hj. Nunung mendapatkan tawaran modal usaha dari PT Pupuk Kujang dengan suku bunga yang sangat kecil.
Baca Juga: Jaga Pasokan Pupuk, PT Pupuk Kujang Wujudkan Kedaulatan Pangan
“Saya tertarik dengan kredit permodalan dari PT Pupuk Kujang, karena bunga yang ditawarkan sangat kecil hanya 3 persen.Awalnya saya mendapatkan pinjaman Rp 20 juta dan saat ini (tahun 2018, red) sudah diberikan pinjaman sebesar Rp 150 juta dengan jangka waktu 2 tahun,” ujar Nunung saat ditemui SpiritNews di tempat produksi Jernip Kencana, Jumat (2/11/2018).
Ia menuturkan, usahanya bisa sukses sampai saat ini hingga mempunyai 24 karyawan karena sebagai besar berkat bantuan dari PT Pupuk Kujang.”Selain bantuan dana, Jernip Kencana sering diikutkan dalam berbagai pameran oleh PT Pupuk Kujang,” ucapnya.
Berita Lain: PT Pupuk Kujang dan Pemkab Purwakarta Panen Raya Demplot Padi Ciherang
Nunung menambahkan, usahanya dalam sebulan memerlukan bahan jeruk nipis sebanyak 3 Ton yang didatangkan dari Medan, Aceh dan Palembang. “Jernip Kencana mempunyai khasiat dapat menyembuhkan 60 penyakit. Jernip Kencana juga sekarang sudah ada di Carrefour dan Superindo” katanya.
Sementara itu, Manajer Humas dan Komunikasi PT Pupuk Kujang Cikampek, Ade Cahya Kurniawan mengatakan, 116 UMKM tersebut hingga kini masih aktif berproduksi. Mayoritas mereka, bergerak di sektor usaha makanan dan minuman. UMKM ini, diberikan pinjaman modal usaha sesuai dengan proposal yang diajukan.
“Dengan adanya kerja sama ini, menjadikan spirit bagi dunia usaha di sektor UMKM. Karena sektor ini, masih bisa survive di tengah gempuran krisis ekonomi global. Seperti, kenaikan nilai dolar,” ujar Ade.
Menurut Ade, payung hukum yang jadi landasan kemitraan ini merujuk pada Permen No 02/MBU/07/2017. Kerja sama ini, akan terus berlangsung. Seiring dengan positifnya iklim di dunia UMKM tersebut.
Ade mengaku, dari 116 UMKM yang jadi mitra binaan Kujang, salah satunya ada di Kabupaten Kuningan. Yakni, perajin dari olahan jeruk nipis. Sampai saat ini, usaha mitra binaan tersebut memerlihatkan tren yang sangat positif.
“Mitra binaan kita di Kuningan, salah satunya UPPKS Jernip Kencana milik Nunung Nurhayati,” pungkasnya.(ybs)