Kabupaten Karawang, SpiritNews-Peran petani sangat penting dalam meningkatkan produktivitas padi, agar terwujud kedaulatan pangan. Untuk mencapainya, harus diimbangi dengan peran produsen pupuk, dalam hal ini PT Pupuk Kujang.
Sektor pertanian, tiap tahun menjadi pembicaraan diberbagai daerah, karena pemerintah sangat sadar betapa pentingnya ketahanan dan kedaulatan pangan.
Kedaulatan pangan ini merupakan konsep pemenuhan hak atas pangan yang berkualitas gizi baik dan sesuai secara budaya, diproduksi dengan sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Presiden RI, Joko Widodo, Kamis (7/6/2018) yang lalu, saat meresmikan program kewirausahaan petani dan digitalisasi sistem pertanian di Indramayu.
Dia menyebutkan, pangan akan menjadi komoditas yang diperebutkan setiap negara. Nantinya, negara yang tidak memiliki ketahanan dan kedaulatan pangan akan kebingungan.
Atas hal tersebut, sektor pertanian sudah harus diperbaiki dan terus dikembangkan agar produktivitasnya terus meningkat. Seiring dengan itu, maka peran petani akan menjadi sangat penting dan strategis.
Artinya, produsen-produsen pupuk tidak boleh duduk manis ditengah digulirkannya program kedaulatan pangan. Karena sekeras apapun perjuangan petani meningkatkan produktivitas, tanpa didukung ketersediaan pupuk, tentu akan sulit mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan.
Pending Dadih Permana, saat menjabat Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan, program ketahanan pangan yang diusung pemerintah perlu memerhatikan berbagai aspek untuk mendongkrak produksi pangan nasional.
“Industri pupuk harus berkembang. Sudah keniscayaan jika mau akselerasi produksi pertanian harus ditopang industri pupuk yang bagus,” katanya.
Itu disampaikan karena pupuk menjadi salah satu input produksi yang harus diperjuangkan. Selain pupuk, ketersediaan benih unggul dan alat mesin pertanian juga menjadi faktor.
Sementara itu, dalam beberapa kali kesempatan, Kepala Balai Penelitian Tanah Kementan, Husnain menyebutkan, kalau pemupukan berimbang dapat menyumbang lebih dari 20 persen peningkatan produksi hasil pangan.Data ini didukung oleh berbagai penelitian terdahulu.
“Efektivitas penerapan pupuk berimbang dapat tercapai bila diperhatikan faktor-faktor penentu seperti status hara tanah dan teknik pemupukannya,” ujarnya.
Catatan Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI), pada tahun 2017 konsumsi pupuk urea secara nasional mencapai 5,97 juta ton. Jumlah konsumsi itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 5,32 juta ton.
Meningkatnya konsumsi pupuk berdampak terhadap jumlah produksi yang dihasilkan produsen pupuk. Produksi industri pupuk nasional pada 2017 mencapai 6,83 juta ton atau meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 6,46 juta ton.
Manajer Komunikasi PT Pupuk Kujang, Ade Cahya, menyebutkan, persediaan pupuk urea mencapai 174 persen dari kewajiban yang dibebankan kepada Pupuk Kujang dalam menyediakan kebutuhan pupuk.
Pada awal Juni 2018, stok pupuk urea untuk Jawa Barat dan Banten mencapai 43.930 ton atau 174 persen dari ketentuan dua minggu ke depan sebesar 22.536 ton.
Untuk NPK, stok mencapai 49.463 ton atau 562 persen dari ketentuan dua minggu ke depan sebesar 6.028 ton.
Kemudian, pupuk organik disebutkan kalau stoknya mencapai 7.340 ton atau 347 persen dari ketentuan dua minggu ke depan sebesar 2.110 ton.
“Pencapaian realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten itu sampai 3 Juni mencapai 262.254 ton. Dan jumlah itu setara dengan 80,57 persen dari ketentuan Dinas Pertanian sebanyak 325.482 ton.Jadi, bisa dikatakan kalau stoknya sangat cukup,” jelasnya.
Bahkan dalam menjamin ketersediaan pupuk kepada petani, PT Pupuk Indonesia melalui laman resminya pupuk-indonesia.com melaporkan stok pupuk harian.
Dilihat dari ketersediaan pupuk yang diproduksi produsen pupuk, maka tidak ada kendala lagi untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan di tanah air ini. Tapi yang perlu menjadi catatan, pemerintah, petani dan produsen pupuk perlu bersinergis.
Pemerintah memperbaiki sarana dan prasarana pertanian untuk menjamin ketersediaan air dengan memperbaiki saluran irigasi, produsen pupuk menjamin ketersediaan pupuk. Sementara petani menjamin keseriusannya dalam menggarap sawah.(ybs)