Kabupaten Karawang, SpiritNews-Pasca reformasi yang memberikan warna baru bagi segenap warga negara, dimana kebebasan untuk berserikat dan berkumpul sudah terkabulkan. Maka perempuan harus merasa terpanggil dalam mengisi ruang-ruang partisipasi pembangunan di segala aspek. Hal tersebut ditegaskan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perempuan Amanat Nasional (PUAN) Kabupaten Karawang, HJ. Herawati Sutanti.
Setelah dipercaya untuk menahkodai organisasi otonom (Ortom) Partai Amanat Nasional (PAN) dalam Musyawarah Daerah (Msda) di Bale Sajiwa, pada Minggu (11/11/2018) lalu. Herawati mengungkapkan, PUAN siap secara maksimal mewujudkan target PAN Kabupaten Karawang meraih 6 kursi dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2019, dan mendorong kader PAN terbaik untuk ‘manggung’ di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karawang 2020.
“Perubahan adalah kebutuhan, dan PUAN Karawang sangat siap menjadi bagian dari gerbong perubahan yang lebih baik bagi PAN dan masyarakat Karawang,” ujar perempuan yang juga calon anggota legislatif (Caleg) PAN nomor urut 2 di daerah pemilihan (Dapil) Karawang 1 kepada SpiritNews, Rabu (13/11/2018).
Dikatakan, meski pada awalnya syarat gender dalam perhelatan Pileg dimaknai sebatas formalitas. Namun lambat-laun aturan tersebut telah menjadi kebutuhan bagi kaum perempuan, untuk mengaktualisasi pemikiran dan kerja-kerja politiknya agar bisa diterima oleh masyarakat.
Baca Juga: Resmi Daftar ke KPU, 36 Persen Bacaleg PAN Karawang Diisi Perempuan
“Nyatanya, hari ini sudah banyak perempuan yang dipercaya memegang tampuk kepemimpinan, baik di legislatif maupun eksekutif. Baik di daerah ataupun di pusat. Ini menjadi sinyal baik, bahwa kaum perempuan sudah memiliki wawasan, kemandirian, kepedulian dan keterampilan yang sejajar dengan kaum laki-laki,” katanya.
Dalam hal kontestasi Pileg 2019, figur-figur PUAN yang ikut berkompetisi di tiap dapil merupakan kader pilihan yang tidak perlu diragukan militansi dan kesetiannya dalam membesarkan partai, sehingga target partai merebut minimal 6 kursi menjadi tambahan semangat bagi PUAN untuk bergerak.
“PUAN adalah Ortom PAN yang bersifat terbuka, majemuk dan mandiri. Menjadi wadah bagi perempuan untuk memahami dan mengerti kedudukan perempuan dalam berpolitik secara benar dan bermanfaat,” kata Herawati.
Berita Lain: Untuk Memperjuangan Kesehatan Masyarakat, Dirut RSUD Karawang Jadi Caleg PAN DPR-RI
Oleh sebab itu, pengurus dan kader PUAN sebagai wadah berorganisasi pagi perempuan tidak boleh lagi merengek minta belas kasihan dari PAN sebagi induk organisasi untuk mengisi jabatan strategis. “Perlakuan istimewa yang diberikan PAN kepada kader-kader PUAN adalah reward atau hadiah hasil jerih payah, keringat dan buah pikiran fungsionaris PUAN sendiri dalam menjaga eksistensi dan kebesaran PAN,” pungkasnya.(art)