Kabupaten Bandung Barat, SpiritNews-Program Citarum Harum yang dikeluarkan oleh Presiden RI, Joko Widodo di wilayah perairan Waduk Cirata, masih terkendala oleh banyaknya peternak kolam jaring apung (KJA). Untuk itu, Dansektor 12, Kolonel Czi Satriyo Medi Sampurno meminta Bupati Bandung Barat mengeluarkan surat edaran atau keputusan, agar para kepala desa mendukung kebijakan program dan sekaligus bekerjasama dengan petugas Citarum Harum.
“Sebenarnya di KBB itu aparat desanya gak ada masalah. Tapi melihat dari kejadian seperti di Purwakarta, mereka (kepala desa, red) mendukung kebijakan ini sehingga tak menjadi kendala,” ujarnya.
Dikatakan, perlu ada usaha yang sepenuhnya dari aparat desa untuk mendukung program ini. Karena mereka berada di tingkat bawah dan dekat dengan masyarakat sekitar. Banyak kasus aparat desa yang tak mendukung, karena mereka beralasan belum ada perintah atau instruksi langsung dari bupati.
Baca Juga: PJT II Segera Tuntaskan Penertiban KJA
“Kalau perintah dari saya kan gak mungkin ke aparat desa. Jadi saya ingin sih ada instruksi langsung Pak Bupati, agar jangan ada keraguan sampai muncul di aparat desa, belum dapat izin bupati,” ujarnya.
Ada lima desa yang berlokasi di sekitar Waduk Cirata, yakni Desa Margaluyu, Margalaksana, Nanggeleng, Nenang, dan Desa Ciroyom. Dari kelima desa itu, terdapat sedikitnya 31 ribu KJA dan di Bandung Barat terdapat 3.500 KJA, sedangkan total KJA di Waduk Cirata sebanyak 10.541 dari 98 ribu petak.
“Kami dapat target untuk selesaikan program ini selama tiga tahun. Tapi kemampuan dari segi anggaran saja minim, sehingga kami meminta waktu sampai 2023,” katanya.
Berita Lain: Dandim Purwakarta Pastikan Kamtibmas Kondusif Selama Penertiban KJA
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (DPP) Kabupaten Bandung Barat, Unang Husni Thamrin mengaku akan mendata peternak KJA terlebih dahulu secara menyeluruh, agar tidak ada masalah apapun. “Kami ingin mengupayakan produksi ikan dengan hasilkan ikan yang baik. Jadi, mata pencaharian di sini juga mesti ada ganti profesi usahanya melalui pengarahan dahulu,” ujarnya.(gus)