Kabupaten Purwakarta, SpriitNews – Entin Kusmiati, seorang warga Desa Plered, Kabupaten Purwakarta yang juga merupakan seorang Kader Posyandu di daerahnya merupakan wanita paruh baya yang tak kenal lelah. Bagaimana tidak, tahun ini Entin telah menginjak usia 66 tahun. Usia bukanlah menjadi suatu penghalang baginya dalam mendedikasikan dirinya bagi masyarakat. Sudah 43 tahun dirinya menjadi Kader Posyandu melayani masyarakat di desanya. Meski demikian, usia badan tidak dapat dibohongi.
Entin sudah mulai diserang berbagai penyakit. Entin harus dirawat di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan atau rumah sakit karena asam lambungnya naik. Selain itu, Entin juga memiliki riwayat Diabetes Melitus.
“Sekarang saya tinggal di rumah sendiri, suami sudah tiada, anak pergi merantau semua. Jadi makannya mulai tidak teratur, tidak nafsu makan, akhirnya sakit perut dan mual-mual, rasanya seperti hamil dulu,” candanya saat ditemui . Tidak bisa dipungkiri, pancaran keceriaan masih tersisa di wajahnya.
BACA JUGA: Nyaman dengan Program JKN-KIS
Entin merupakan istri seorang Pegawai Negeri Sipil sehingga dirinya telah terdaftar menjadi Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak dulu. Menurut Entin, Program JKN-KIS telah memberikan pelayanan yang sangat baik.
“Saya sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan karena telah sangat membantu saya. Saya ini menderita cukup banyak penyakit, mulai dari asam lambung, jantung, kolesterol, gula. Jadi minimal 1 kali sebulan saya melakukan pengobatan sebagai peserta JKN-KIS,” tutur Entin. Entin juga mengaku bahwa dirinya tidak pernah dipersulit selama melakukan pengobatan.
Kali ini ada yang berbeda dari rawat inap sebelumnya, Entin mendapatkan rujukan melalui rujukan online. Awalnya Entin takut akan tidak nyaman dengan rumah sakit baru rujukannya, namun setelah dilakukan rawat inap, Entin mengaku justru merasa lebih nyaman karena tidak perlu mengantri menunggu kamar kosong. Pelayanan yang didapat pun tidak kalah dari rumah sakit sebelumnya. Hal ini telah sesuai dengan semangat diadakannya rujukan online, yaitu memberikan kemudahan dan kepastian bagi peserta JKN-KIS.
Selain itu, Entin juga menceritakan pengalamannya ketika mengganti kartu JKN-KIS miliknya. “Ngga nyampe 5 menit, kartu saya langsung jadi,” ungkap Entin dengan penuh semangat.
Menutup kisahnya, Entin mengungkapkan harapannya agar Program JKN-KIS dapat terus meningkatkan pelayanannya. Dengan demikian masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir ketika mengalami sakit penyakit. (ybs)