Perusahaan di Bantaran Sungai Citarum Akan Direlokasi ke Wilayah Pantura

  • Whatsapp
www.spiritnews.co.id
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil

Bandung, spiritnews.co.id-Rencana relokasi kawasan industri akan dibahas tahun ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mewacanakan ke wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat pada sektor industri padat karya, diutamakan dekat dengan pelabuhan patimban.

Rencana relokasi kawasan industri juga akan diutamakan bagi perusahaan yang berada di sepanjang bantaran Sungai Citarum. “Jangka panjang menyelesaikan Citarum itu adalah sudah tidak cocok lagi industri di sepanjang Sungai Citarum. Kalau pindah ke daerah Majalengka maka mereka akan berkumpul di kompleks industri sehingga IPAL-nya tidak satu-satu, tapi oleh fasilitas,” kata Ridwan Kamil  di Gedung Sate, Rabu (23/1/2019).

Bacaan Lainnya

Baca JugaBuang Limbah Textil ke Anak Sungai Citarum, Polisi Pasang Garis Polisi

Pergeseran kawasan industri ke Pantura turut ditunjang kehadiran Pelabuhan Pantimban dan Bandara Kertajati yang akan membantu distribusi logistik. Hal itu, kata Emil, dinilai menguntungkan bagi pelaku industri untuk mengikis biaya produksi.

“Bisa saja Karawang, Bekasi oleh yang padat modal tidak ada masalah kita zonasi di situ. Sementara yang padat karya bisa geser ke daerah yang lebih memadai, antara lain di daerah yang dekat dengan bandara dan Patimban, Majalengka, Subang dan Cirebon. Tugas Gubernur memastikan ekonomi berjalan dan kondusif tanpa ada riak,” papar Emil sapaan akrabnya.

Berita LainEkspedisi Trilogi Tahap 1: Masih Ada Harapan di Sungai Citarum Hilir

“Mereka harusnya senang karena waktu mau ekspor pelabuhannya dekat, bandaranya dekat, maka cost produksinya menjadi murah. Ditambah di zona itu UMK juga mungkin cocok dengan padat karya,” lanjut Emil.

Emil memperkirakan, rencana relokasi industri akan mulai dibahas tahun ini. Ia berharap, tahun 2020, rencana tersebut sudah bisa dieksekusi. “Targetnya secepatnya saja di masa jabatan saya. Kalau disebut pindah itu lahannya harus ada, kan belum dimulai prosesnya. Kedua, mungkin tahun depan kita mulai secara teknisnya, 2019 adalah tahun menyamakan persepsi,” katanya.(sn)

 

 

Pos terkait