Jakarta, spiritnews.co.id – Pemerintah Indonesia menjalin kerjasama dengan Outsourching Inc Jepang, dalam rangka pemenuhan 1 juta tenaga kerja yang profesional.
Kerjasama ini ditandai dengan pertemuan Dirjen Binapenta dan PKK, Kemnaker RI, Maruli Apul H dengan Chairman dan CEO Outsourching Inc Jepang Haruhiko Doi didampingi Senior Executive Office CEO Outsourching Inc Jepang, Kenichi Morimoto dan Presiden Direktur PT OS Selnajaya Indonesia, Satoshi Miyajima, Jumat (08/02/2019) lalu.
Baca Juga : Ini Upaya Pemerintah Indonesia Melindungi Pekerja Migran
Dalam pertemuan itu, Chairman dan CEO Outsourching Inc Jepang, Haruhiko Doi memperkenalkan sepintas Outsourching Inc Jepang, yang saat ini mempunyai 168 subsidiary di 27 negara termasuk Indonesia, dengan total karyawan 78,728 orang.
“Outsourching Inc Jepang juga telah memfasilitasi pemagangan orang asing ke Jepang tidak kurang dari 10,000 orang. Sekitar 1.500 orang diantaranya, berasal dari Indonesia, yang diproses melalui subsidiary-nya, PT. OS Selnajaya Indonesia,” kata Haruhiko dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga : Indonesia dan Hong Kong Perkuat Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja Migran
Saat ini kebutuhan tenaga kerja asing di Jepang, kata Haruhiko, sangat tinggi. Dalam 5 tahun mendatang, Jepang memerlukan tenaga kerja asing hampir 350.000 orang di 14 sektor pekerjaan. Bahkan dalam kurun waktu 30 tahun mendatang, kebutuhan tenaga kerja asing di Jepang, hingga hampir 1 juta orang.
“Pemerintah Jepang akan memberlakukan jenis visa kerja baru (tokuteiginou) untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja asing tersebut. Tidak berhenti disitu saja, Pemerintah Jepang terus memperbaiki regulasi terkait keberadaan tenaga kerja asing, agar tenaga kerja asing (termasuk dari Indonesia) lebih nyaman, selamat (safety), dan terlindungi selama bekerja di Jepang. Tentunya, hal tersebut merupakan kesempatan bagi pemerintah Indonesia,” katanya.
Berita Terkait : Kemnaker Minta Syarat Peserta Pemagangan di Perusahaan Dipermudah
Menyadari tidak dapat bekerja sendiri, lanjut Haruhiko Doi, dirinya mengharapkan agar pemerintah Indonesia terus mendukung apa yang dilakukan oleh Group Outsourching Inc Jepang, salah satunya PT. OS Selnajaya Indonesia.
Presiden Direktur PT. OS Selnajaya Indonesia, Satoshi Miyajima, mengatakan, sampai akhir 2018, PT. OS Selnajaya Indonesia telah memfasilitasi program pemagangan ke Jepang dengan peserta tak kurang dari 1.500 orang.
“Dari tahun ke tahun, target program pemagangan ke Jepang akan terus ditingkatkan. Saat ini, selain membangun training center, dirinya juga terus bekerjasama dengan balai latihan pemerintah, baik yang berada dibawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan maupun kementerian lainnya,” kata Miyajima.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya fokus pada pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk peserta magang Caregiver ke Jepang, berdasarkan standar kompetensi kerja khusus yang telah didaftarkan di Kemnaker, dengan mengadopsi standar yang berlaku di Jepang.
“Dengan adanya LSP tersebut, pemegang sertifikat kompetensi dari Indonesia akan diakui kompetensinya di Jepang,” jelasnya.
Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker RI, Maruli Apul H, mengaku menyambut baik adanya pertemuan tersebut. Apalagi, selama ini kerja sama bilateral antara Pemerintah RI dan Jepang sudah sangat dekat.
“Perusahaan Jepang, baik yang berada di Jepang maupun yang di Indonesia terkenal sangat kuat komitmen-nya dalam menjunjung tinggi kepatuhan (compliance),” kata Maruli.
Terkait dengan akan semakin diperluas kesempatan kerja di Jepang, kata Maruli, pihaknya akan terus melakukan upgrade kemampuan SDM Indonesia melalui pelatihan dan sertifikasi kompetensi.
“Kementerian Ketenagakerjaan, akan mendukung semua program yang terkait dengan peningkatan kualitas SDM Indonesia, baik melalui program pemagangan maupun program penempatan tenaga kerja ke Jepang. Pihaknya optimis, SDM Indonesia sangat diminati dunia internasional, seperti Timur Tengah, Polandia, termasuk Jepang. SDM Indonesia dinilai sangat sopan ada hormat (respect), semangat, loyal, fleksibel dan komitmen,” jelas Maruli.
Diakuinya, saat ini Kementerian Ketenagakerjaan sedang merampungkan Memorandum of Cooperation (MoC) dengan pemerintah Jepang. Nantinya, program penempatan tenaga kerja ke Jepang dapat dilakukan oleh Pemerintah maupun swasta.
“Outsourching Inc Jepang maupun PT. OS Selnajaya Indonesia agar mempersiapkan diri, agar program penempatan tenaga kerja ke Jepang dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi semua pihak,” ungkapnya.(rls/sn)