Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Dengan berkembangnya teknologi, informasi, dan komunikasi yang semakin maju, berita bohong (hoax) mudah sekali ditemui di internet dan sulit ditangkal bila hanya menggunakan cara-cara represif. Harus diimbangi upaya preventif. Yakni dengan pembangunan karakter. Khususnya pada pemilih pemula yang masih berstatus pelajar.
Melihat hal itu, Forum Jurnalis Bekasi (Forjas) menggelar Talk Show dengan mengusung tema “Bahaya Hoax Bagi Pemilih Pemula” untuk kalangan pelajar di Auditorium SMA Negeri 1 Bekasi, Rabu (13/2/2019).
Baca Juga : Seminar “Hoax dan Diseminasi Informasi di Tahun Politik” IMAKA Ajak Generasi Milenial Lebih Teliti
Acara talk show tersebut, dihadiri oleh Waka Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Eka Mulyana, Ketua KPU Kota Bekasi, Nurul Sumarheni, Komisoner Bawaslu Kota Bekasi, Muhammad Iqbal dan Wakil Dekan I Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Dr. Hizkia Yosisas Palimpung, serta ratusan pelajar SMA di Kota Bekasi.
Ketua Forum Jurnalis Bekasi, Boyke Hutapea, mengatakan, edukasi hoak ini adalah komitmen insan pers secara bersama untuk melawannya. Sebab itu, ia menginginkan pemahaman tentang hoak bisa diberikan ke para pelajar di Kota Bekasi, khususnya yang sudah memiliki hak pilih.
Berita Terkait : Ormas Islam se-Kota Bekasi Deklarasi Anti Hoax dan Radikalisme
“Kenapa harus pelajar yang sudah memiliki hak pilih? karena mereka rentan dengan informasi-informasi yang dianggap itu menarik. Apalagi hari ini perkembangan informasi sudah begitu canggih, dengan lahirnya teknologi samartphone. Forjas khawatir, mereka kurang memahami soal hoaks ini, apalagi di tahun politik ini sering banyaknya berita fitnah, sehingga rentan sekali bagi mereka ini,” katanya.
Boy, berharap talkshow ini bukan kegiatan seremonial dalam memperingati hari pers nasional, tetapi juga menjadi catatan yang bisa dimplementasikan oleh para Jurnalis di Kota Bekasi. Bahwa, keakuratan berita, menjadi sumber informasi yang bisa mengedukasi masyarakat.
“Makanya, saya pesan sama teman-teman Forjas, untuk sebisa mungkin mengkoreksi, menelaah setiap informasi yang diterima. Sehingga penyajian berita pun tidak menyudutkan salah satu pihak,” jelasnya.
Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Eka Mulyana juga berpesan, agar tidak mudah menyebar informasi atau berita yang diterima, jika belum jelas kebenarannya.
“Pemilih pemula merupakan massa yang sangat rentan terhadap berita-berita hoax yang tersebar. Sehingga perlu mendapat pemahaman terhadap berita hoax, Hoax ini banyak mengakibatkan kerugian bagi banyak orang serta berdampak kepada sifat yang suka dengan kebohongan, padahal kita adalah masyarakat yang modern dan intelektual,” ujar Eka.
Eka mencontohkan salah satu kasus hoax juga pernah dialami Polres Metro Bekasi Kota, bahwa beredar isu tentang pembuatan SIM tanpa test, Padahal dalam peraturan kepolisian salah satu syarat memiliki SIM adalah pengujian pemohon.
“Polres Metro Bekasi Kota inikan menjadi satu-satunya wilayah percontohan dari Polda Metro Jaya, sebagai wilayah bebas korupsi,” ujarnya.(tom)