Kabupaten Bireuen, spiritnews.co.id – Kendati sudah panen, namun petani di sejumlah desa di Kabupaten Bireuen masih kebingungan. Pasalnya, harga gabah kering panen anjlok, tetapi harga beras malah mengalami kenaikan yang cukup drastis.
Samsul, salah seorang pedagang beras di salah satu pasar tradisional di Kabupaten Bireuen, mengatakan, saat ini harga beras naik. Seperti harga beras berkualitas nomor satu dihargai sekitar Rp 9.800 – 10.000 per kilogram.
“Petani kebingungan saat ini, karena harga gabah kering panen anjlok tetapi harga beras naik,” kata Samsul, yang juga petani padi ini kepada spiritnews.co.id, Sabtu (16/3/2019).
Baca Juga : Harga Gabah Kering Panen Anjlok, Petani di Kabupaten Bireuen Menjerit
Dikatakan, beras berkualitas II Rp 9.200 – 9.500 per kilogram, sedangkan beras kelas III seharga Rp 8.200 – 8.500 per kilogram.
“Harga itu patokan dari kilang padi, tempat pengolahan gabah siap giling,” kata Samsul, pedagang beras dari Kecamatan Matanggelumpangdua Peusangan, Kabupaten Bireuen.
Surya (43), salah seorang pedagang beras di Pasar Induk Beras di Kabupaten Bireuen, membenarkan beras dijual bervariasi. Harga beras super premium per 15 kilogram seharga Rp 150.000 – 155.000.
Berita Terkait : Kemendag Pastikan Harga Beras Bakal Turun Rp8.900/kg
“Beras biasa dijual Rp 135.000 – 145.000 per sak,” katanya.
Jafar H Adam, Pemilik Kilang Padi Usaha Baru, di Desa Juli Keude Dua, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, mengatakan, harga beras di penggilingan padi memang bervariasi mulai berkualitas baik Rp 9.800 – 10.000 per kilogram, dan beras nomor dua seharga Rp 9.200 – 9.500 per kilogram.
Namun Jafar mengaku tidak mengetahui penyebab harga gabah kering panen anjlok dan harga beras naik.
“Saya membeli gabah kering panen dengan kadar air belum begitu kering mulai harga Rp 4.400 – 4.600 per kilogram. Tergantung kondisi gabahnya. Harga itu sesuai pasar di Aceh dan Sumatera Utara,” katanya.(zal)