Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Permasalahan pengangguran menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi. Pasalnya, angka pengangguran di Kota Bekasi mencapai 9 persen dari jumlah total penduduk.
Walikota Bekasi, Rahmat Effendi saat berkunjung ke Balai Besar Latihan Kerja (BBLK) Sevest Bekasi, Senin (18/03/2019) berjanji akan mengurangi 150.000 angka pengangguran dalam lima tahun terakhir masa kepemimpinannya bersama Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto.
“Selain menyelenggarakan sejumlah pelatihan dan sertifikasi kerja, dengan menggandeng swasta maupun pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, saya berkeinginan untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK),” kata Rahmat Effendi kepada spiritnews.co.id.
Baca Juga : Pemkab Aceh Tengah Kirim 20 Pemuda untuk Mengikuti Latihan Kerja di Bekasi
Diakuinya, Pemkot Bekasi sudah sepakat (MoU) dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk melakukan short course dalam peningkatan kapasitas dan sertifikasi di BBLK sebanyak 3.500 tenaga kerja.
Menurutnya, hal ini tidak akan cukup karena target 150.000 pencari kerja di Kota Bekasi. Oleh karena itu, Pemkot Bekasi memutuskan untuk membangun BLK sendiri.
“Nanti kita kerjasama dengan BBPLK. Jadi panduan teknis pelatihan dan standarnya dari BBPLK. Kita bangun sekitar dua blok, dua hektar di wilayah Kelurahan Mustikajaya. Kita ngga mungkin taruh warga kita di BBPLK semua, karena tempat ini diperuntukkan secara nasional,” jelasnya.
Berita Terkait : Indonesia Komitmen Membantu Kekurangan Tenaga Kerja di Jepang
Namun, Rahmat Effendi belum merinci kapan rencana pembangunan BLK milik Pemkot Bekasi tersebut.
Kepala BBPLK Bekasi, Helmiaty Basri, mengatakan, sebagian besar daerah telah memiliki BLK masing-masing. BBPLK sendiri nantinya mensuport BLK tersebut dengan memberikan program latihan.
“Kabupaten/kota semua itu punya. Kita kasih program pelatihan kerja ke mereka. Seperti Kabupaten Tabalong, tahun ini mereka dapat 80 paket pelatihan dari kita, tapi instruktur tetap dari mereka,” kata Helmiaty.(sam)