90 Persen Penderita Glaukoma Tidak Terdeteksi

  • Whatsapp
spiritnews.co.id

Kota Medan, spiritnews.co.id – Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) dan Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru menggelar “World Glaucoma Week” 2019 bertemakan “Healthy Lifestyle for Healthy Eyes”.
Peran glaukoma sedunia atau World Glaucoma Week adalah peringatan kewaspadaan masyarakat dunia terhadap bahayanya penyakit glaukoma. Kegiatan ini berujuan untuk meningkatkan kesadaran global terhadap penyakit glaukoma.
“Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 90% penderita glaukoma tidak terdeteksi dan tidak mendapat pengobatan sehingga mengakibatkan kebutaan. Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua di dunia dan di Indonesia khususnya,” kata dr Masitha Dewi Sari, di Medan, Sabtu (23/3/2019).

Baca Juga : Pola Hidup Sehat Akan Menurunkan Risiko Komplikasi Diabetes Melitus

Di Indonesia sendiri, kata Masitah, kebutaan oleh karena glaukoma sebesar 0,2% dari seluruh total angka kebutaan (1,5%) di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, prevalensi glaukoma sebesar 0,5% dari total penduduk.
Glaukoma merupakan penyakit mata yang ditandai dengan ganguan syaraf mata (optik neuropati), kehilangan lapangan pandang dan peningkatan tekanan bola mata. Penyakit glaukoma ini bersifat permanen dan dapat mengakibatkan kebutaan.
Dikatakan, faktor resiko menderita glaukoma adalah mereka yang mempunyai riwayat keluarga yang menderita glaukoma, berusia diatas 40 tahun, mempunyai riyawat penyakit Dibetes Mellitus, riwayat memakai kacamata, katarak, dan belakangan ini kasus glaukoma dikaitkan dengan lifestyle (pola hidup) terutama bagi mereka yang berusia muda tanpa ada riwayat glaukoma pada keluarganya.
“Gejala yang sering dijumpai pada penyakit glaukoma antara lain sakit kepala, mual kadang disertai muntah, mata merah, silau, dan padangan seperti melihat pelangi (halo),” kata Dokter Spesialis Mata Konsultan Glaukoma ini.
Pada tahun ini, jelasnya, Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK USU bekerjasama dengan Rumah Sakit Mata Khusus Medan Baru bertindak selaku penanggung jawab acara sekaligus konsultan glaukoma di Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK USU dan Rumah Sakit Mata Medan Baru memperingati World Glaucoma Week (WGW).
Selain itu, menyuguhkan cerita – cerita dan motivasi tentang penyakit glaukoma sekaligus memotivasi penyandang glaukoma agar tetap memiliki kualitas hidup yang baik dan produktif. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai tanda dan gejala serta faktor resiko penyakit glaukoma sehingga penyakit glaukoma dan kebutaan dapat dicegah.
“Justru itu mari kita kenali lebih jauh glaukoma “si pencuri penglihatan” dengan mengetahui gejalanya sehingga kebutaan dapat dicegah,” ungkapnya.(bay)

Pos terkait