Pemprov Aceh Andalkan HPJI untuk Pembangunan Infrastruktur

  • Whatsapp
spiritnews.co.id

Kota Banda Aceh, spiritnews.co.id – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) yang telah berdiri sejak 44 tahun itu sudah menjadi organisasi professional dan berpengaruh dalam pembangunan Aceh.
Dengan kepengurusan yang sebagian besar diisi oleh orang-orang kredibel dari perguruan tinggi, menjadikan HPJI khususnya HPJI DPD Aceh dapat menjadi andalan untuk pembangunan infrastruktur di tanah rencong itu.
“Ditakdirkan hari ini sebagai kepala Pemerintah Provinis (Pemprov) Aceh saya harus mengandalkannya (HPJI),” ujar Nova saat membuka Rapat Umum Daerah HPJI Aceh di Grand Nanggroe Hotel, Banda Aceh, Sabtu (23/3/2019).

Baca Juga : Pemprov Aceh Luncurkan Calender of Event 2019 untuk Kemajuan Pariwisata

Bacaan Lainnya

Dikatakan, saat ini laju perubahan zaman semakin cepat termasuk dalam pembangunan infrastruktur jalan. Perubahan infrastruktur tersebut mencakup dalam aspek desain maupun metodelogi pembangunannya. Oleh sebab itu, HPJI harus berinovasi dalam melakukan pembangunan infrastruktur khusunya untuk pembangunan jalan agar wadah tersebut tetap eksis.
“Wadah seperti HPJI saya pikir tidak akan pernah berhenti berinovasi, tidak akan pernah stagnan dalam menghadirkan pengembangan jalan dan jembatan yang sesuai dengan zamannya,” ujar Nova.
Selain memiliki kualitas yang baik dalam pembangunan, kata Nova, HPJI juga harus memiliki akreditasi organisasi sesuai dengan tuntutan Undang-Undang. Sehingga eksistensi anggota dan organisasi tervalidasi.

Berita Terkait : Pemprov Aceh Prioritaskan Pembangunan di Kecamatan Pulau Banyak Barat

“Inilah tantangan pengurus HPJI. Tantangan utamanya bagaimana bisa eksis dengan dejure melalui sertifikasi anggotanya maupun asosiasinnya, himpunannya. Di sisi lain eksistensi harus dijaga melalui kinerja dan profesionalitas anggota HPJI,” ujarnya.
Ketua DPP HPJI, Taufik Wijoyono, mengatakan, untuk menjadikan organisasi tersebut eksis dan berkualitas, para anggotanya harus menjalankan aksi sesuai dengan visi misi organisasi tersebut.
Untuk itu, pihaknya akan mendorong kompetensi dan profesionalisme anggotanya dengan mewujudkan sertifikasi. Kemudian mengadakan pendidikan dan pelatihan. Sebab HPJI dituntut untuk menfasilitasi diskusi-diskusi teknis.
Selain itu, Taufik menuturkan bahwa HPJI akan memfasilitasi aspirasi publik terhadap segala keluh kesah dari pembangunan yang dilakukan oleh anggota organisasi tersebut.
“Semakin kesini, publik semakin kritis, kita lihat saja dalam sosial media dan itu menjadi tantangan kita. Dalam waktu lima menit dapat diketahui siapa kontraktornya, siapa konsultannya,” kata Taufik.(mah)

Pos terkait