Distanpan Catat Produksi Gabah Rata – rata 7 Ton Per Hektare

  • Whatsapp
spiritnews.co.id

Kabupaten Aceh Utara, spiritnews.co.id – Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Aceh Utara, mencatat produksi gabah yang dihasilkan para petani di 27 kecamatan di kabupaten ini rata-rata mencapai 6 – 7 ton per hektar.
Pencapaian tersebut tidak lepas dari sentuhan teknologi pertanian serta pemanfaatan benih unggul, yang kini mayoritas digunakan petani padi.
“Rata-rata petani sudah mampu menghasilkan sebanyak 7 ton gabah per hektar, dengan berbagai vearitas, itu sudah termasuk tanaman, yang terkena serangan hama penyakit dan mengalami kekurangan air,” kata Kepala Distanpan Aceh Utara, Ir. Syarifuddin kepada wartawan di Kota Lhokseumawe, beberapa hari.

Baca Juga : Kementan Salurkan Bantuan Rp 500 Miliar Tiap Tahun untuk Pertanian Karawang

Bacaan Lainnya

Disebutkan ada tanaman padi petani mendapatkan serangan hama terutama di daerah-daerah tertentu, tetapi persoalan tersebut dinilai tidak mempengaruhi produksi gabah kering yang kini cukup sikgnifikan, karena secara keseluruhan produksi gabah, yang dihasilkan petani wilayah Pase tetap masih tinggi.
Meningkatkan produksi gabah juga tidak lepas dari usaha petani yang kini sudah memiliki pengetahuan dalam melakukan budidaya tanaman mulai pengolahan lahan, pengendalian hama, pemupukan serta pengairan dilakukan secara tepat dan efektif, sehingga tanaman padi senantiasa tumbuh subur yang bermuara pada meningkatnya hasil panen.

Berita Terkait : Tingkatkan Potensi Pertanian, Pemkab Purwakarta Gelar Festival Manggis 2019

“Petani kita terutama di daerah pedesaan kini melakukan budidaya tanaman padi, bukan lagi hanya sekedar untuk mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari saja tetapi sudah berbisnis, sehingga petani berlomba-lomba meningkatkan produksi gabah, dengan harapan untung dari usaha itu,” jelasnya.
Disisi lain Aceh Utara memiliki seluas 37.246 hektar lahan dengan indek penanaman (IP) dua kali setahun tetapi ada juga daerah-daerah tertentu indek penanaman hanya sekali setahun.
“Program kita selalu tanaman, kendati ada kendala seperti kukurangan dan lainnya, tanam tetap harus selalu dilakukan,” kata Mantan Kepala Badan Ketahanan Pangan Aceh Utara.
Seperti diketahui, saat ini ada daerah tertentu di Aceh Utara tengah mulai berlangsung musim tanam seperti di wilayah pase kiri, ada sebagian petani mulai melakukan pengolahan lahan untuk tanam. Selain itu, ada juga di daerah itu yang tengah menuai panen, sedangkan di wilayah pase kanan masih panen.
Sebut saja di daerah Buloh, Kuta Makmur kini tengah menuai panen padi, dengan angka produksi petani setempat dilaporkan rata-rata 7,4 ton per hektar. Sementara petani Muara Batu di Muara Batu diperkirakan menjelang Ramadhan mulai melakukan panen tanaman padi di lahan seluas 1.500 hektar, yang kini rata-rata sudah mulai berbulir. Diharapkan petani menerapkan teknologi pertanian, sehingga angka produksi setiap musim panen selalu meningkat.(bay)

Pos terkait