Hampir 1 juta Ton Per Bulan Sampah di Aceh Utara Tidak Terkelola dengan Baik

  • Whatsapp

Kabupaten Aceh Utara, spiritnews.co.id – Timbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Teupin Keubeu menggunung. Hampir satu juta ton per bulan tidak terkelola dengan baik, atau dalam kondisi sedang tidak baik-baik saja.

Semakin hari, tumpukan sampah semakin menggunung hingga tak lagi dapat menampung sampah yang jumlahnya meningkat secara signifikan. Parahnya, jika musim hujan mengeluarkan bau tak sedap sangat berpengaruh terhadap kesehatan.

Bacaan Lainnya

“TPA Teupin Keubeu membutuhkan mesin pengolah sampah, mengingat kondisinya yang sudah overload. Sedangkan kebutuhan anggaran untuk pengadaan satu unit mesin Rp 3 miliar. Itu belum termasuk biaya operasionalnya,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Aceh Utara, Saifullah melalui Kabid. Pengelolaan Sampah, Wahyu kepada spiritnews.co.id, di kantornya, Rabu (18/12/2024).

Diakuinya, rata-rata volume sampah yang masuk ke TPA tersebut tiap bulan hampir 1 juta ton. Untuk itu, perlu perubahan nyata dalam mengelola sampah hingga di tingkat paling bawah. Ia berharap mesin pengolah sampah  itu bisa segera didapatkan.

“Sehingga sampah-sampah yang ada di TPA Teupin Keubeu dapat diolah. TPA satu-satunya di Kabupaten Aceh Utara itu bisa menampung sampah residu,” katanya.

Dengan demikian, kata Wahyu, keberadaan mesin pengolahan sampah tidak saja membantu pengolahan sampah, namun keberadaannya dapat memberikan manfaat untuk penghasil pupuk organik.

Tidak hanya itu saja. Keberadaan mesin pengolahan pupuk organik diyakini dapat memberikan dampak positif bagi keberhasilan lingkungan. Selain itu, mesin pengelolaan sampah organik, ucap Wahyu, TPA itu juga melakukan pemilahan terhadap sampah plastik yang bisa dimanfaatkan untuk daur ulang.

“Sampah plastik yang dapat didaur ulang dibersihkan, terang dia, setelah bersih dikumpulkan dan dijual kepada pedagang yang memanfaatkan daur ulang plastik tersebut,” ungkapnya.(mah/ops/sir)

Editor: L. Samosir

Pos terkait