Kabupaten Sekadau, spiritnews.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau memfasilitasi pembentukan desa tangguh bencana (Destana) di Desa Nanga Taman, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Selasa (18/9/2019).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Sekadau, Paulus Yohanes, mengatakan, Destana merupakan sebuah desa/kelurahan yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya serta mampu mengorganisir sumber daya manusia (SDM) untuk mengurangi kerentanan resiko bencana.
“Kemampuan ini diwujudkan dalam perencanaan pembangunan yang mengandung upaya-upaya pencegahan, kesiapsiagaan, pengurangan resiko bencana dan peningkatan kapasitas untuk pemulihan pasca keadaan darurat,” kata Paulus, saat membuka Destana tersebut.
Dikatakan, wilayah Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat pada umumnya menjadi salah satu daerah yang berpotensi mengalami bencana terutama banjir, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor dan angin puting beliung.
“Kecamatan Nanga Taman potensi terbesarnya adalah bencana banjir dan kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),” katanya.
Desa Tangguh Bencana juga termasuk untuk meciptakan keamanan khusus bagi masyarakat.
“Jadi Desa Tangguh Bencana kita ini termasuk menciptakan keamanan khusus bagi masyarakat-masyarakat yang ada di perdesaan dalam menangani bencana yang mungkin terjadi,” jelasnya.
Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Kabupaten Sekadau, Matius Jon, mengatakan, tahun ini Desa Nanga Taman Kecamatan Nanga Taman dibentuk sebagai Destana kedua di Kabupaten Sekadau setelah Desa Nanga Mahap Kecamatan Nanga Mahap yang sudah dibentuk pada tahun 2017.
“Membentuk Desa Tangguh Bencana ini untuk mempersiapkan masyarakat yang rentan terhadap bencana maupun yang berada pada daerah atau titik rawan bencana untuk bisa secara mandiri mengantisipasi, memitigasi, mencegah dan bahkan melakukan tanggap darurat terhadap bencana,” kata Matius.
“Setelah dibentuk menjadi Desa Tangguh Bencana, maka kedepannya kita akan berdayakan, kita bantu dengan peningkatan SDM, jika perlu kita bantu dengan teknologi-teknologi yang memungkinkan mereka supaya bisa mandiri apabila terjadi bencana,” tambahnya.(gaol)