Kabupaten Sintang, spiritnews.co.id – Dalam rangka Hari Pangan Sedunia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang menggelar kuliah umum tentang pemanfaatan teknologi, di Universitas Kapuas Sintang, Rabu (16/10/2019).
Kuliah umum ini bertema “Pemanfaatan Teknologi untuk Mendukung Ketahanan Pangan Lokal”. Dan dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Ir. H. Zulkarnaen, M.Si.
Zulkarnaen, mengatakan, cita-cita menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia di tahun 2045 sangat potensial untuk diwujudkan.
“Cita-cita ini berpotensi untuk diwujudkan dikarenakan beberapa faktor, yaitu ekosistem tropis Indonesia yang memungkinkan kegiatan pertanian dilakukan sepanjang tahun, adanya variasi genetik tumbuhan, serta adanya aktivitas ekstensifikasi dan intensifikasi kegiatan pertanian dalam arti luas,” katanya.
Dikatakan, konsep pengembangan pertanian yang banyak dikembangkan untuk mendukung era revolusi industri 4.0 adalah konsep pertanian cerdas yang merujuk pada penerapan Teknlogi Informasi dan Komunikasi untuk optimalisasi dan efisiensi sumber daya yang ada.
Menurutnya, teknologi baru di bidang pertanian mempunyai peranan penting dalam ketahanan pangan di Indonesia, namun teknologi itu sendiri harus juga dapat meningkatkan produktivitas dalam bekerja bagi para petani dan juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani itu sendiri.
“Melalui teknologi itu petani diharapkan lebih mandiri dan pendapatannya akan meningkat,” katanya.
Dijelaskan, pertanian berbasis iptek pada dasarnya adalah praktek pertanian yang mendasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah terbukti secara ilmiah dan meyakinkan secara praktik empiris.
Pertanian berbasis iptek ini harus memanfaatkan secara integratif komponen ilmu pertanian, termasuk ilmu tanah, fisiologi, agronomi, pemuliaan tanaman, pathologi, entomologi dan sebagainya.
“Teknik hidroponik dan airophonik adalah contoh pertanian berbasis iptek. Hasil penelitian yang sahih (valid) juga harus mendasari pertanian berbasis iptek, Pertanian berbasis iptek yang telah berhasil di negara-negara maju perlu menjadi acuan sistem pertanian Indonesia. Perlu dibangun trust (kepercayaan) kepada ilmuwan pertanian,” tegasnya.
Zulkarnaen mengatakan bahwa pupuk mineral, bahan organik, mekanisasi, teknologi hemat air yang didukung oleh penggunaan varietas unggul spesifik lokasi atau musim dan penggunaan pestisida atau herbisida secara rasional, masih merupakan tulang punggung teknologi pertanian tanaman pangan.
“Namun saya tidak menyarankan penggunaan pestisida maupun herbisida karena berbahaya bagi tubuh kita,” ungkapnya.
Pada akhir kuliah umum itu Zulkarnaen diberikan cinderamata sebagai ucapan terima kasih oleh Wakil Dekan 3 Fakultas Pertanian Nining Sri Sukasih S.P.,M.A.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari yaitu mulai tanggal 16 Oktober 2019 sampai dengan 17 Oktober ini dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Kapuas Sintang sebanyak 51 orang.(gaol)