Kota Banda Aceh, spiritnews.co.id – Angka pengangguran di Aceh per tahun 2019 dilaporkan mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh dalam rilis terbarunya menyebutkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Aceh tahun ini mencapai 6.20 persen, sedangkan di tahun lalu sebesar 6.38 persen. Hal itu menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja Aceh kian meningkat.
“TPT dalam 3 tahun terakhir ini kita terus mengalami penurunan (angka pengangguran), namun itu jika kita bandingkan dari appel to appel. Sekali lagi saya katakan jangan dibandingkan dengan Februari, karena beda situasinya, pada bulan Februari kita naik (angka pengangguran) sebanyak 5.53 persen,” kata Wahyudin, Kepala BPS Aceh, Selasa (5/11/2019).
Wahyudin merinci, tahun 2017 angka pengangguran di Aceh mencapai 6,57 persen kemudian di tahun 2018 kembali mengalami penurunan menjadi 6.38 persen dan kini di tahun 2019 turun menjadi 6,20 persen.
Ada beberapa sektor yang serapan tenaga kerjanya banyak sehingga membuat pengangguran di Aceh Aceh berkurang. Di antaranya adalah sektor pertanian dan perkebunan dengan serapan tenaga kerja sebanyak 36.49 persen dengan jumlah 810 ribu pekerja.
Di posisi kedua adalah sektor perdagangan yaitu mencapai 35.74 persen dengan jumlah 349 ribu pekerja. Untuk sektor pengolahan sebesar 8.20 persen (187 ribu pekerja), jasa pendidikan 7.60 persen (183 ribu pekerja). Sedangkan di sektor pengadaan listrik, gas air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang, menjadi sektor terendah penyerapan tenaga kerja hanya menyerap 0.42 persen saja dengan jumlah pekerja hanya 11 ribu.
Dengan menurunnya tingkat pengangguran di Aceh, kata Wahyudin, menunjukkan bahwa adanya kemajuan yang lebih bagus. Artinya kini perekonomian di dalam masyarakat Aceh sudah mulai tumbuh.
“Sudah ada progres di sektor ekonomi, baik ekonomi kreatifnya, kemudian berkembang juga untuk industri, baik industri rumah tangga atau lain sebagainya,” kata Wahyudin.
Wahyudin menuturkan, jika Tingkat Pengangguran Terbuka di Aceh terus mengalami penurunan maka hal tersebut tentunya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Aceh.
“Sehingga nantinya angka kemiskinan di Aceh turut menurun,” ungkapnya.(mah)