Curhatan Mahasiswa Atas Kebijakan Sistem Pembelajaran Online Pascawabah Corona

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Warsan Wahyudin, Aktivis HMI Cabang Bandung

PEMERINTAH menginstruksikan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh berbasis online sebagai antisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19. Namun kebijakan ini membuat beberapa mahasiswa mengalami kendala.

OLEH : Warsan Wahyudin

Bacaan Lainnya

Warsan Wahyudin merupakan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandung, mengaku kurang setuju dengan adanya kebijakan pembelajaran online  yang diterapkan oleh pemerintah. Karena menyebabkan mahasiswa belajar di rumah masing-masing dan di setiap pembelajaran online selalu terbebani oleh tugas.

Tidak hanya itu, melainkan ada kendala dalam hal mengirimkan tugas susah tidak adanya sinyal serta kurang pemahaman yang jelas dengan batas waktu yang telah di tentukan.

Oleh karena itu, mahasiswa kebingungan dalam menanggapi tugas yang telah di berikan oleh dosen. Sistem pembelajaran online tidak bertatap langsung dengan dosen-nya, sehingga pemahaman mahasiswa sempat tersumbat. Padahal pemahaman merupakan faktor utama dalam mengerjakan tugas.

Kemudian, kondisi sistem pembelajaran online yang kurang menarik dan interaktif. tidak adanya praktek secara langsung di kelas. Akibatnya cenderung males untuk mengerjakan tugas. Sehingga semangat belajar menjadi menurun.

Kebijakan belajar mengajar dari rumah menjadi perhatian khusus oleh Presiden Joko Widodo. Ia mengakui tidak seluruh sekolah siap mengikuti kebijakan ini. Karena ada yang belum mampu belajar secara online. Jokowi meminta keaktifan dari sekolah dan guru.

“Ada yang mampu dengan online ada yang belum sehingga keaktifan tiap sekolah, tiap guru,” ucap Jokowi beberapa waktu lalu.

Jokowi mengingatkan kepada para pelajar dan mahasiswa untuk mengikuti anjuran belajar dari rumah. Dengan tidak memanfaatkan situasi seperti sekarang untuk malah bepergian ke tempat kerumunan orang.

“Tapi jangan sampai kita harapkan, pelajar diliburkan tapi malah bermain ke warnet, ke tempat yang banyak kerumunan,” ucapnya.

Jokowi mengklaim, kebijakan belajar dari rumah sangat membantu pemerintah mengurangi sebaran corona. Sejumlah aplikasi untuk belajar, kata Jokowi, diharapkan membantu guru dan murid dalam belajar.

“Mendikbud telah memanajemen hal ini, mengkoordinasikan ini, sehingga hari ini kita mendapatkan bantuan gratis untuk belajar lewat online dari ruang guru, dari jenius, dari Google, dari Microsoft, dari Quipper, dari Sekolahmu, dan dari Kelas pintar. Artinya ini sudah berjalan hari ini,” kata Jokowi.

Pemerintah Indonesia telah menyatakan bahwa akan memberikan upaya terbaik dan paling maksimal dalam menangani virus corona atau Covid-19. Pemerintah secara nyata hadir untuk melindungi warganya sekuat tenaga dan menjamin keselamatan setiap warga negara. Upaya pemerintah tersebut, patut mendapat dukungan seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Karena dengan bersatu, bekerjasama dan bersinergi, Indonesia yakin bisa mengatasi masalah penyebaran COVID -19.

Jadi, mahasiswa bukan hanya panik dengan virus Corona atau Covid 19, tetapi juga panik terhadap selalu adanya tugas di setiap pertemuan sistem pembelajaran online.

Semoga seluruh rakyat Indonesia terbebas oleh adanya virus Corona atau Covid 19 dan  Kebijakan Sistem pembelajaran online pun  tidak berangsur lama. Kemudian, beraktivitas kembali normal seperti biasanya.(*)

Pos terkait