Gugus Tugas Karawang Sebut Warga Acuh Tak Acuh Terhadap Penyebaran Virus Corona

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penyebaran Virus Corona atau Covid-19 Karawang, dr. Fitra Hergyana Sp.KK

Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Setelah 10 Hari PSBB kedua di Kabupaten Karawang, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penyebaran Virus Corona atau Covid-19 merekam aktivitas masyarakat selama penerapan PSBB terutama di wilayah perkampungan. Warga nampaknya mulai banyak yang acuh tak acuh.

Terbukti masih banyaknya aktivitas warga yang tak banyak berubah sebelum dan sesudah pandemi ini. Banyak yang di luar rumah tanpa mengenakan masker, tidak berjaga jarak, kemacetan, kerumunan di tempat umum.

Bacaan Lainnya

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penyebaran Virus Corona atau Covid-19 Karawang, dr. Fitra Hergyana Sp.KK, mengatakan, kondisi tersebut sangat memprihatinkan, mengingat Kabupaten Karawang ini sekarang sedang bersiap menuju Adaptasi Kebiasaan Baru, yang perlu menerapkan protokol kesehatan dihampir seluruh aktivitas dengan disiplin.

Padahal Gugus Tugas terus bekerja keras agar Kabupaten Karawang berstatus zona biru, dan tak perlu lagi melanjutkan PSBB serta beralih menuju AKB.

“Maka kami sangat berharap agar masyarakat patuh menjalani anjuran dari pemerintah. Di AKB ini protocol Kesehatan ini harus menjadi gaya hidup yang diterapkan masyarakat,” ujarnya.

Untuk berstatus zona biru ini terdapat 8 indikator yang dilihat, seperti jumlah PDP, OPD, OTG, mobilitas warga termasuk tingkat kepatuhan masyarakat. “Kami tak pernah bosan memberikan imbauan bagi masyarakat,” tegasnya.

Sementara, untuk perkembangan Covid-19 Kabupaten Karawang, hingga hari ini belum ada kembali penambahan terkonfirmasi positif. Untuk ODP berjumlah total 5.179 orang, selesai pemantauan 4.922 orang, meninggal 7 orang dan masih dalam pemantauan 250 orang.

OTG berjumlah total 895 orang, selesai pemantauan 818 orang masih dalam pemantauan 77 orang. PDP berjumlah total 455 orang, selesai pengawasan 404 orang, proses pengawasan 13 orang dan meninggal dunia 38 orang.

“Reaktif rapid tes saat ini tinggal 1 orang saja yang dalam observasi. Yang sudah sembuh 240 orang, dan meninggal dunia 30 orang. Total 271 orang reaktif,” ujar dr. Fitra.

Fitra juga mengucapkan terima kasihnya kepada PT. Toyota Motor Manufacture Indonesia (TMMIN) yang telah memberikan bantuan dua unit ambulance Kijang Innova, 3.000 APD dan 9,5 ton beras.(sir)

Pos terkait