Kabupaten Subang, spiritnews.co.id – Bupati Subang, Haji Ruhimat atau yang biasa di panggil Kang Jimat, mengikuti kegiatan rapat percepatan akses keuangan di daerah Kabupaten Subang.
Hal ini dilatarbelakangi upaya untuk mewujudkan Industri Jasa Keuangan sebagai pilar perekonomian nasional yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Subang dan mendukung pelaksanaan rencana pembangunan dengan peningkatan akses masyarakat terhadap layanan jasa keuangan di Kabupaten Subang.
“Perlu adanya partisipasi dari semua pemangku kepentingan (stakeholders) termasuk di dalamnya keterlibatan dan peran dari Pemerintah Daerah,” katanya.
Kang Jimat menyampaikan, dalam rangka mewujudkan harapan masyarakat maupun keinginan Pemerintah Pusat terkait ketahanan pangan di berbagai institusi, perlu untuk melakukan langkah-langkah yang konkrit dan sinergis, salah satunya adalah mempermudah permodalan bagi masyarakat atau petani.
“Dan Sumber Daya Alam (SDA) Subang mulai dari pantai hingga perkebunan sangat memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan ketahanan pangan,” katanya.
Dalam melakukan pengembangan ketahanan pangan, tentunya memerlukan modal, saat ini akses permodalan perlu untuk dioptimalkan agar masyarakat dapat lebih memanfaatkan akses permodalan seperti KUR. Hal ini penting agar rakyat bisa kembali berdaya. Sehingga dengan demikian membutuhkan sinkronisasi, baik melalui Gapoktan atau melalui koperasi.
Kang Jimat menyampaikan pembentukan tim percepatan akses keuangan untuk mendorong ketersediaan akses keuangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat dalam rangka mendukung perekonomian Kabupaten Subang, mencari terobosan dalam rangka membuka akses keuangan yang lebih produktif bagi masyarakat di Kabupaten Subang, mendorong Lembaga Jasa Keuangan untuk meningkatkan peran serta dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Subang, menggali potensi ekonomi Kabupaten Subang yang dapat dikembangkan dengan menggunakan produk dan layanan jasa keuangan, mendorong optimalisasi potensi sumber dana di Kabupaten Subang dalam rangka memperluas penyediaan pendanaan produktif antara lain untuk mengembangkan UMKM, usaha rintisan (start up business) dan membiayai pembangunan sektor prioritas.
“Ada beberapa langkah yang kami lakukan, salah satunya dengan pembentukan tim percepatan akses keuangan di Kabupaten Subang,” imbuhnya.
Perwakilan PT. Pupuk Kujang yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan rasa bangga dan bahagianya ikut terpanggil dalam program tersebut.
Secara tegas dikatakan bahwa pihaknya menyampaikan program tersebut sesuai dengan tujuan dari BUMN didirikan, yaitu kebermanfaatan untuk rakyat.
Dimana program percepatan akses keuangan Kabupaten Subang sejalan dengan program dari PT. Pupuk Kujang, yaitu korporatisasi petani. Tujuannya sama, pihaknya menginginkan petani yang paling banyak mendapatkan benefit karena mereka yang paling berkeringat.
“Kami sangat mendukung langkah ini karena sejalan dengan apa yang kami lakukan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut disampaikan juga bahwa pupuk bersubsidi saat ini untuk daerah Pantura sudah 100 persen habis.
“Kami tidak bisa menambah alokasi, sesuai regulasi tidak bisa menyalurkan pupuk kalau alokasi sudah habis. Kalau disalurkan subsidi tidak akan diganti,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya merekomendasikan pupuk non subsidi dimana selisih akan terganti oleh hasil akhirnya yang mana jauh lebih baik. “Kami mengusulkan menggunakan pupuk non subsidi,” jelasnya.(sam)