MICROLEARNING dapat dikatakan sebagai metode pembelajaran yang dirancang oleh pendidik (guru/dosen) dalam durasi waktu yang singkat serta dapat digunakan dalam proses pembelajaran jangka pendek dan dapat diulang-ulang oleh siswa untuk lebih menguasai konten yang dipelajari.
Oleh : Dr. Sri Watini, M.Pd
CEO TV Sekolah dan Ketua Fordorum
Hasil survey Workshop Microlearning sebanyak 81,3% peserta menyatakan berminat mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh TV Sekolah Fordorum (Forum Dosen, Guru dan Masyarakat).
Para narasumber itu adalah Pusdatin Kemendikbud Drs. Sam Yhon, MM, Agus Barkah dari SMPN 12 Tangerang Selatan dan Safrizal dari SMAN 1 Langsa Aceh dan sebagai Keynote speaker Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo adalah ingin mendapatkan ilmu yang baru.
Prof. Marsudi Wahyu Kisworo menyampaikan bahwa saat ini perlu adanya sesuatu yang baru dalam implementasi pembelajaran baik di sekolah maupun di kampus. Kondisi saat ini di mana Masa Pandemi belum berakhir sehingga harus masuk dalam tatanan baru kehidupan khususnya bidang Pendidikan.
Jika ada guru, dosen, sistem maupun lembaga tidak berubah pola-pola kinerjanya maka dapat dipastikan akan tergeser dan tergilas. Guru dan Dosen sebagai pelaksana utama dalam keberlangsungan Pendidikan harus terus berubah dalam implementasi peran, fungsi dan tugasnya.
Tidak boleh ada guru dan dosen yang gaptek karena pasti akan ditinggalkan baik secara pelan-pelan maupun secepatnya. Untuk itu perlu perubahan total sehingga dapat mewujudkan perubahan paradigma pendidikan yang menghasilkan proses belajar merdeka sehingga dapat mengakomodasi keragaman siswa teraktualisasi secara optimal.
Biarkan yang memiliki potensi penyanyi menjadi professional, pelukis professional, ahli statistik professional dan lain-lain serta biarkan berkembang sesuai bakatnya masing-masing. Untuk itu perlu adanya perombakan dalam proses pendidikan yang lebih dikenal dengan Revolusi.
Revolusi pendidikan dari Pendidikan PAUD sampai Pendidikan Tinggi. Revolusi adalah suatu perubahan yang terjadi baik direncanakan ataupun tidak direncanakan.
(Watini: 2017) https://www.industry.co.id/read/8755/membangun-revolusi-mental-sejak-usia-dini-berbasis-pada-kehidupan-lebah-madu
Revolusi ini dalam rangka memajukan pendidikan di Indonesia untuk membangun karakter masyarakat yang aktif dan produktif (Hidup Mandiri, Terhormat dan Bermakna) sehingga membangkitkan satu keinginan bahwa bangsa Indonesia harus maju dan semangat untuk meraih kemerdekaan yang sesungguhnnya menjadi generasi Indonesia emas, negara yang kaya dan berbudaya.
Hal ini selaras dengan Konsep KH Dewantara dalam mendefinisikan, mengkonsep, mendiskripsikan dan merealisasikkan serta mengimplementasikan sistem pendidikan Taman Siswa yang berakar rbebudaya bangsa Indonesia. Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”.
Artinya, bagaimana peran pendidik dalam sistem pendidikan kita adalah bagaimana seorang guru mampu menjadi tauladan atau contoh yang baik dalam segala ucap dan tindakan tidak sekedar sebuah title dengan jenjang pendidikan yang tinggi, akan tetapi guru dan dosen yang hebat adalah yang mampu membangun motivasi pada peserta didik untuk dapat mengembangkan diri menjadi generasi-generasi yang aktif, kreatif, inovatif, cerdas bersosialisasi, dan mampu menggunakan dan mengaplikasikan berbagai perkembangan teknologi dengan baik untuk kepentingan hidup dan bermasyarakat.
Kondisi saat ini guru dan dosen tidak bertemu secara face to face baik di sekolah maupun di kampus sehingga tidak hanya karena gelar profesor atau doktor atau guru wibawa karena berdasi setiap masuk kelas, bukan karena lantang dan bersuara keras, bukan karena mampu memberikan aturan yang susah jadi wibawa tetapi hakikat contoh guru dan dosen saat ini adalah bagaimana mampu menjadi seorang pendidik yang selalu dirindukan oleh muridnya, selalu ditungggu kehadirannya membawa rasa tenang dalam setiap pertemuan pembelajaran dan selalu ingin menghadiri pada saat jam belajar berlangsung.
(Watini : 2017) https://www.industry.co.id/read/12006/ironis-sistem-pendidikan-di-indonesia
Nah untuk itu dalam masa pandemi atau tatanan baru ini perlu adanya satu inovasi yang dirancang agar mampu menciptakan metode pembelajaran yang efektif, efisien dan tepat dan pastinya relevan dengan situasi dan kondisi saat ini.
TV Sekolah hadir dengan salah satu fiturnya kelas virtual yang menghadirkan Program Microlearning merupakan salah satu inovasi yang disajikan agar menghadirkan proses pembelajaran yang mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik di manapun, kapanpun dan apapun yang akan dipelari.
Dalam program microlearning disajikan dalam bentuk bahasa yang sedehana, komunikatif dan mudah dipahami, sehingga siswa akan mudah belajar menggunakan fitur microlearnig ini. Dalam program microlearning juga dilengkapi dengan infomasi terkait dengan link-link yang lain sehingga dapat dijadikan sebagai bahan sumber referensi yang relevan, lengkap, menarik dan uptodate.
(Watini: 2020) https://spiritnews.co.id/2020/09/05/tv-sekolah-fordorum-sebagai-media-pembelajaran-efektif-di-new-normal/
Ada beberapa hal sebagai syarat microlearning seperti yang disampaikan oleh para narasumber baik oleh Drs. Sam Yhon, Agus Barkah dan Safrizal antara lain:
1. Bite Sized
Konten Microlearning menyajikan materi yang sederhana, singkat mudah dimengerti agar siswa bisa fokus bahkan tidak terganggu dengan hal-hal dari luar lingkungan yang akan menghambat proses belajarnya.
Proses pertemuan yang cukup panjang saat pembelajaran dikelas dan bertatap muka dengan guru maupun dosen akan diramu menjadi satu kapsul vitamin (analogi) video microlearning dengan durasi 1-3 menit.
Tujuannya agar mudah diingat dari apa yang dipelajari. Kesan-kesan menarik mudah diingat diserap sehingga hasil belajar optimal. Dengan ukuran konten belajar yang dibuat sangat kecil inilah akan menjadi sesuatu yang menarik bagi peserta didik.
2. Learning Practice, Any Time, Any where, Any situation
Dengan Microlearning peserta didik dapat belajar apa saja yang sedang dibutuhkan dengan mudah. Mereka dapat mengaksesnya sewaktu-waktu, kapanpun, dimanapun dan dalam situasi apapun sesuai kebutuhan yang keinginan. Belajar dengan Microlearning saat fleksibel dan dapat benar-benar menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Dengan Microlearing ini peserta didik dapat belajar tanpa guru dengan mudah dan mandiri.
3. Penyajian yang Cepat dan Singkat
Konten yang ada dalam Microlearning dapat dibuka menggunakan androit atau handphone dalam waktu sesingkat mungkin. Hal ini akan menghemat, waktu, tenaga dan biaya seperti berkurangnya kuota dalam telponsel. Karena video microlearning dapat didownload sehingga tanpa membuka internet dapat langsung diakses dan videonya langsung dapat disimpan dalam memori. Ini sangat praktis, efektif dan efisien.
4. Konten Spesifik
Microlearning menyajikan konten yang sangat spesifik. Konten yang disajika spesifik, lengkap dengan keterangan baik gambar maupun suara. Konten spesifik disini dapat berupa prosedur kerja, infografis, artikel dan sebagainya.
Inilah syarat-syarat utama dalam Microlearning yang di era pandemi Covid dan tatanan baru saat ini sebagai salah satu metode pembelajaran yang tepat dimana semua peserta harus belajar apapun di rumah dengan mudah dan fleksibel.
Dengan microlearning peserta didik tidak akan terdistraksi dengan gangguan-gangguan seperti konten-konten yang seharusnya tidak perlu muncul saat mereka belajar seperti game, gambar-gambar atau suara yang tidak penting dan sebagainya.
Gambar: https://challengeme.online/en/en-microlearning-why-is-it-so-huge/
Semoga dengan berbagai kegiatan sepeti seminar atau webinar, pelatihan, workshop yang selalu diselenggarakan TV Sekolah Fordorum dengan menghadirkan para pakar atau narasumber baik dari Kemendikbud, Asosiasi Profesi, Aliansi TV dan sebagainya akan membantu para guru di lapangan untuk dapat membuat program Microlearning dengan baik dan bergabung dalam TV sekolah tentunya.
Harapannya antara yang satu dengan sekolah yang lainnya bisa saling bertukar informasi sesuai dengan kebutuhan baik peserta didik, guru bahkan para orang tua.
Semoga guru dan Dosen di manapun berada dari Aceh hingga Papua dapat terus semangat dan berkenan bergabung dan berbagi ilmu dalam TV Sekolah Fordorum.(*)