Demo Tolak Omnibus Law di Bekasi Rusuh, Mahasiswa Epita Bangsa Banyak Terluka

  • Whatsapp

Kabupaten Bekasi, spiritnews.co.id – Ribuan mahasiswa di Bekasi yang berunjuk rasa menolak Omnibus Law (Cipta Kerja) berakhir ricuh. Para pendemo bentrok dengan aparat kepolisian di kawasan industri Jababeka, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Lima mahasiswa dikonfirmasi mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Dua di antaranya dikabarkan mengalami luka parah di bagian kepala dan mata.

Bacaan Lainnya

“Dua luka parah, N di kepala mungkin kena pukulan. NS kemungkinan kena gas air mata,” kata Koordinator aksi sekaligus Ketua BEM FEBIS Universitas Pelita Bangsa, Suhendar, Kamis (8/10/2020).

Bentrokan bermula saat mahasiswa melakukan long march dari Jalan Inspeksi Kalimalang menuju kawasan Jababeka 2 Kabuapten Bekasi. Mahasiswa bergerak ke pabrik-pabrik sambil berorasi menolak RUU Cipta Kerja yang disahkan DPR.

Saat hendak menuju kawasan Jababeka I, mahasiswa dihadang Sabhara Polres Metro Bekasi. Sempat terjadi aksi saling dorong, namun berhasil diredam usai Kapolres Metro Bekasi dengan dialog.

“Mahasiswa baru diperbolehkan memasuki kawasan dengan syarat, tidak memakan seluruh badan jalan untuk kendaraan yang melintas,” jelasnya.

Saat masuk lebih dalam ke kawasan, mahasiswa lagi-lagi dihadang Barikade Brimob. Demopun kian memanas karena mahasiswa merasa sudah mendapat persetujuan untuk mengitari kawasan.

“Karena terus dihadang, bentrokan pun pecah antara pasukan Brimob dan mahasiswa. Aksi saling dorong dan pukul berlangsung di lokasi. Mahasiswa melempari batu kepada aparat yang menggunakan tameng. Selang beberapa lama, polisi berhasil membuat mahasiswa mundur dan menarik diri, hingga situasi bisa terkendali,” bebernya.

Kapolsek Cikarang Selatan, AKP Sukadi, mengaku, sebelumnya telah melarang mahasiswa, khususnya mahasiswa dari Universitas Pelita Bangsa Cikarang, Kabupaten Bekasi melajukan aksi.

“Karena disatu sisi, keadaan masih dalam pandemi covid-19. Namun para mahasiswa tetap memaksa demo, akhirnya polisi melakukan pengawalan ketat,” kata Sukadi.

Saat di kawasan Jababeka, masih dijaga ketat ratusan personil gabungan TNI dan POLRI untuk mencegah erhadinya aksi demo susulan.

“Tapi saat mau masuk kawasan Jababeka, terjadi gesekan mahasiswa dengan aparat hingga terjadi rusuh,” jelasnya.(sam)

Pos terkait