Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Bobbi (23), seorang lulusan perguruan tinggi, mengaku dirinya awalnya tidak merasakan ada yang aneh pada matanya. Hingga suatu ketika, salah satu keluarganya menyadari ada yang aneh pada kedua matanya.
Akhirnya Bobbi memberanikan diri untuk memeriksanya ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dimana dirinya terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Kemudian Bobbi dirujuk ke rumah sakit karena menurut dokter pada klinik tersebut kondisi pada mata Bobbi lebih baik segera diangkat agar tidak semakin melebar.
“Awalnya kaget mendengar saran dari dokternya, katanya di mata saya ada semacam pertumbuhan selaput jaringan berbentuk segitiga berwarna merah mudadi kedua kelopak mata saya. Jika dibiarkan penyakit ini bisa menjadi parah, maka bisa meningkatkan risiko pupil mata tertutup dan gangguan penglihatan yang signifikan. Saat sebelum operasi, kondisi kedua gumpalan sudah agak besar,” kata Bobbi.
Dengan apa yang dirasakan Bobbi, dokter yang memeriksanya mengatakan harus segera diangkat melalui tindakan operasi. Beruntung, bagi Bobbi karena orang tuanya sudah mendaftarkan dirinya menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak ia masih kuliah.
Berbekal Kartu JKN-KISnya, Bobbi pun menjalani operasi pengangkatan selaput pada matanya tersebut. Adapun gumpalan selaput tersebut dalam dunia medis dikenal dengan pterygium.
Jika gejala pterygium masih ringan atau masih tahap awal, umumnya dokter akan memberikan resep obat yang bertujuan untuk mengurangi iritasi atau merah pada mata. Pemberian obat, seperti obat tetes mata golongan steroid, air mata buatan, dan sebagainya.
Jika pterygium sudah mencapai tahap lanjut dan ditemukan gejala yang mengganggu, seperti gangguan penglihatan, dokter akan menganjurkan operasi pertumbuhan jaringan abnormal ini akan diambil dan dibuang. Tindakan medis pada Bobbi diperlukan karena gumpalan selaput pada kedua matanya telah mengganggu penglihatannya dan sudah cukup besar.
“Saya menjalani operasi menggunakan Kartu JKN-KIS dengan lancar, prosesnya pun sedari awal sangat mudah. Tidak dipersulit ataupun dibeda-bedakan dengan pasien lain. Tim medis yang menangani saya juga ramah dan memberikan informasi yang saya butuhkan dengan baik. Selain itu, yang paling utama saya tidak mengeluarkan biaya apa-apa lagi mulai dari awal perawatan saya, sampai selesai pasca operasinya. Semuanya sudah ditanggung oleh Program JKN-KIS. Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan jaminan kesehatan yang luar biasa baik ini,” katanya.
Bobbi pun mengungkapkan harapannya agar pelayanan Program JKN-KIS yang sudah baik ini dapat terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan, agar masyarakat semakin nyaman menggunakan Kartu JKN-KIS.(rls/red)