Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Warga Perumahan Taman Bengle Indah (TBI), Dusun Krajan 2, Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengeluhkan saluran pembuangan air yang ditutup pihak pengembang sehingga warga selalu kebanjiran kalau hujan turun.
Dalam hal ini, selain mendesak pihak pengembang agar membangun saluran pembuangan air, warga juga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang agar meminta pengembang perumahan TBI untuk memperhatikan dampak sosial.
Ketua RT 002/004, Perumahan TBI, Wahid, mengaku kesal dengan tidak adanya niat baik dari pengembang dalam menyelesaikan persoalan saluran air yang kini berdampak ke perumahan TBI.
“Kondisi sekarang air sudah menggenangi jalan utama, bahkan gang 4 sudah terendam, sedangkan gang 3, 2 dan 1 sudah masuk melalui saluran pembuangan,” kata Wahid kepada spiritnews.co.id, Sabtu, (26/3/2021).
Dikatakan, warga kerapkali melakukan aksi protes baik secara lisan maupun tertulis bahkan mendatangi kantor pemasaran, namun tidak ada upaya nyata dari pihak pengembang.
“Kami sudah beberapa kali protes, tapi tidak ada tanggapan dari pengembang. Makanya warga minta agar pemerintah yang menegor pengembang,” katanya.
Diakuinya, salah satu keinginan yang diminta warga adalah pihak pengembang bisa duduk bareng tanpa ada perwakilan guna mencari solusi agar permasalahan saluran bisa ada titik temu.
“Info sementara hanya pengembang perum TBI saja yang sangat sulit buat bisa duduk bersama, kami ga mau diwakilkan karena ini menyangkut nasib banyak warga,” tegasnya.
Kepala Dusun Krajan 2, Tarman, mengaku dilema menghadapi keluhan warga. Satu sisi warga kerapkali mengeluh atas persoalan saluran air yang mengakibatkan banjir, sementara keluhan warga ini tidak mendapatkan tanggapan dari pihak pengembang.
“Kami pernah mengupayakan agar dua belah pihak bertemu. Tapi memang belum terelaisasi saja,” kata Tarman.
Diakui Tarman selama ini belum ada titik temu antara keinginan warga terhadap pengembang. Apalagi setiap kali akan difasilitasi pertemuan untuk musyawarah, pihak pengembang selalu tidak hadir. “Saya juga tidak tahu maunya apa itu pengembang,” tegas Tarman.
Untuk diketahui saat ini guna menghentikan aliran air yan mengalir ke perum TBI dan sudah memasuki lahan warga pribumi, pihak perwakilan pengembang TBI menutup saluran air yang melewati perumahan TBI. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir limpasan air lebih besar lagi.(sir)