Masuk 8 Besar Sayembara Mengarang Berbahasa Jepang,  Dua Warga Indonesia Ikut Magang Berprestasi

  • Whatsapp

Jepang, spiritnews.co.id – Dua orang warga negara Indonesia diberangkatkan magang ke Jepang oleh PT. OS Selnajaya Indonesia melalui program pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Adalah Tanti Sopiah Nurcahyati dan Risma Tikasmawati, yang merupakan peserta magang Lembaga Bahasa dan Manajemen Jepang (JLMC) PT. OS Selnajaya Indonesia yang masing-masing ditempatkan di rumah sakit lansia di Prefektur Kanagawa dan di pantia lansia di Prefektur Gunma, Jepang meraih prestasi di Jepang.

Bacaan Lainnya

Keduanya, masuk dalam 8 besar Sayembara Mengarang Berbahasa Jepang ke – 29, yang diselenggarakan oleh Japan International Training Cooperation Organization (JITCO). Sayembara tahunan tersebut, terbuka dan dapat diikuti oleh seluruh peserta pelatihan dan peserta pemagangan luar negeri yang tinggal di Jepang, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Jepang bagi peserta pelatihan maupun peserta magang dari luar negeri.

Kedua peserta magang tersebut berangkat sebagai peserta magang ke Jepang sebagai perawat lansia (caregiver; kaigo), setelah melalui proses pelatihan intensif serta seleksi yang ketat di JLMC PT. OS Selnajaya Indonesia. Tanti berangkat ke Jepang pada 14 November 2018, sedangkan Risma berangkat pada 01 Januari 2020.

Tanti yang berasal dari Kabupaten Bandung Barat, mengarang tulisan berjudul “Hadiah Terindah”, yang berisi apa yang dialaminya selama 2,5 tahun di Jepang, mulai dari rasa rindu dengan keluarga di Indonesia, menangani pasien yang berketerbatasan, hingga akhirnya menemukan “hadiah terindah” yang datang dari pasien yang dirawatnya, karena senyuman, semangat dan ungkapan terima kasih dari pasien kepadanya.

Hal ini yang menjadi hadiah terindah untuknya, dan membuatnya semakin bangga dan bahagia sebagai seorang caregiver. Sedangkan Risma yang lahir di Maros dan besar di Makassar, Sulawesi Selatan mengarang tulisan berjudul “Cobaan Yang Tuhan Berikan" yang berisi tentang apa yang dialaminya selama setahun di Jepang, yang ditulis siang-malam, dalam 3 halaman.

Setelah melewati seleksi dan penjurian yang sangat ketat, kedua peserta magang tersebut menyisihkan lebih dari 2.600 tulisan, yang ditulis oleh peserta pelatihan dan peserta magang luar negeri, dari berbagai negara. Selain kedua peserta tersebut, 6 peserta magang lainnya yang masuk 8 besar, berasal dari Vietnam, Myanmar, China, serta India.

Dirjen Binalavotas Kemnaker, Budi Hartawan, mengaku bangga dan memberikan apresiasi.

“Kami bangga dan mengapresiasi, karena prestasi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan program pemagangan ke luar negeri,” ujar Dirjen.

Ia berharap agar kedua peserta terus termotivasi untuk belajar dan terus mencapai prestasi yang lainnya. Tak lupa, Dirjen berpesan agar keduanya beserta peserta magang lainnya selalu menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia.

“Ini menjadi salah satu momentum terbaik, agar Indonesia bisa menempatkan SDM kompeten di Jepang maupun negara-negara lain yang membutuhkan,” katanya.

Presiden Direktur PT. OS Selnajaya Indonesia, Satoshi Miyajima, meyakini bahwa pencapaian prestasi tersebut, dapat meningkatkan kepercayaan pasar di Jepang terhadap kualitas dan kompetensi SDM dari Indonesia.

Miyajima berharap, akan semakin erat berkolaborasi dengan berbagai pihak baik di Jepang maupun di Indonesia, tanpa terkecuali dengan Kementerian Ketenagakerjaan, agar kontribusinya dalam program pemagangan sebagai bagian pengembangan SDM, dapat terus meningkat, baik kualitas maupun kuantitasnya.

“Kami juga tidak hanya berberhenti pada penyediaan peserta magang saja, tetapi akan terus bekerjasama dengan stakeholder di Jepang maupun di Indonesia, untuk selalu lebih fokus pada pengembangan dan pelatihan SDM yang dibutuhkan industry di masa depan,” kata Miyajima.

Kebanggaan dan apresiasi yang tinggi juga diungkapkan JLMC PT. OS Selnajaya Indonesia. “Sangat membanggakan”, ujar Imron Munfaat Kepala JLMC PT. OS Selnajaya Indonesia. Dirinya mengapresiasi dan menjadikan pencapaian prestasi tersebut sebagai salah satu energi positif, ditengah dampak negatif dari pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

“Karena dampak pandemi, program pemagangan ke luar negeri tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pencapaian ini menjadi salah satu energi positif di tengah berbagai kendala dan kesulitan yang kami hadapi,” ujar Imron sambal berharap pandemi segera berakhir dan program pemagangan bisa kembali berjalan sebagaimana mestinya.(rls/red)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait