Pengaruh Buruk Terhadap Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19 Saat Menyusun Skripsi

  • Whatsapp

APA yang dimaksud dengan skripsi ? Skripsi adalah tugas akhir atau karya penelitian ilmiah untuk menghasilkan suatu ilmu pengetahuan baru yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan dikerjakan menurut aturan dan tata cara tertentu.

Penulis : Febiola Kusumaningsih

Bacaan Lainnya

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang

Penyusunan skripsi merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dalam program sarjana yang mempunyai tujuan agar mahasiswa mampu membentuk sikap mental ilmiah, mampu mengidentifikasi dan merumuskan masalah penelitian atau perancangan yang berdasarkan rasional tertentu yang dinilai penting dan bermanfaat ditinjau dari beberapa segi.

Mampu melaksanakan penelitian, mulai dari penyusunan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, sampai pelaporan hasil penelitian, mampu melakukan kajian secara kuantitatif dan kualitatif, dan menarik kesimpulan yang jelas serta mampu merekomendasikan hasil penelitiannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan pemecahan masalah itu, mampu mempresentasikan hasil skripsi itu dalam forum seminar dan mempertahankannya dalam ujian lisan di hadapan tim dosen penguji.

Dengan adanya penelitian atau riset yang dihasilkan oleh mahasiswa, tentunya akan menjadi pengetahuan baru dalam bidang akademik. Pengetahuan baru menjadi dasar kebijakan negara atau dapat juga menjadi pengetahuan yang terus dikembangkan dalam dunia pendidikan.

Mengerjakan skripsi adalah sesuatu yang tidak mudah, tapi bagaimana keadaannya jika mengerjakan skripsi ditambah dengan kondisi pandemi Covid-19 seperti pada saat ini? Pengerjaan skripsi pasti ada kesulitannya, jika dalam keadaan normal saja pengerjaan skripsi dinilai sulit apalagi jika pada situasi pandemi Covid-19 saat ini kesulitan pasti semakin bertambah.

Beberapa dampak yang terjadi pastinya lebih banyak menghabiskan waktu bersama Internet karena keadaan yang tidak memungkinkan untuk meneliti secara langsung ditambah dengan tidak selalu data yang kita cari untuk membuat skripsi ada di Internet sehingga harus membutuhkan banyak referensi lewat buku yang tersedia di berbagai tempat, sementara keadaan saat ini menyulitkan setiap orang untuk pergi kemana-mana.

Selain itu, dampak yang terjadi karena situasi ini adalah sulitnya berinteraksi dan pemberian masukan oleh dosen pembimbing. Tatap muka dinilai lebih mudah untuk kondisi ini, karena mahasiswa bisa langsung memberi respons jika ada yang tidak dimengerti. Tetapi karena keadaan yang tidak memungkinkan, maka setiap interaksi harus dilakukan dalam bentuk online atau tulisan yang membuat mahasiswa kurang leluasa saat meminta penjelasan atau menanyakan pertanyaan seputar skripsinya.

Meskipun penggunaan teknologi dalam bimbingan skripsi membantu menggantikan pertemuan secara tatap muka, tetapi lebih efektif dan lebih mudah dilakukan rasanya jika semuanya dilakukan secara langsung. Kualitas skripsi juga menjadi dampak yang cukup besar yang dialami oleh mahasiswa, karena keterbatasan untuk turun langsung ke lapangan sehingga menjadikan skripsi yang dihasilkan menjadi tidak maksimal.

Meski demikian, kita juga harus tetap menjalankan proses yang sudah sedemikian rupa diatur supaya lebih aman dan meminimalisir penularan Covid-19 seperti yang dianjurkan oleh pemerintah walaupun terasa sulit apa lagi dengan beban tanggung jawab penyusunan skripsi yang terganggu karena pandemi.

Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa dan dosen pembimbing untuk memilih opsi apa yang tepat untuk dilakukan agar pengerjaan skripsi bisa tetap berjalan lancar dan tidak mengurangi nilai serta kualitas skripsi itu sendiri.

Serta untuk penggunaan waktu yang lebih efektif gunakanlah atau buatlah target yang terukur agar dapat menyelesaikannya. Luangkanlah waktu untuk menulis skripsi dan jangan pernah malas untuk membaca skripsi untuk mengetahui kekurangan dan memperbaiki tulisan pada skripsi.(*)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait