Pemkot Bekasi dan Komisi IX DPR RI Fokus Penanganan Stunting

  • Whatsapp

Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menerima kunjungan kerja Komisi IX DPR RI di Gate 19 Stadion Patriot Candrabhaga, Selasa (30/11/2021). Kunjungan kerja tersebut dalam rangka pengawasan pelaksanaan program percepatan penanganan stunting di Kota Bekasi.

Stunting merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang dialami oleh balita karena kekurangan gizi. Hal tersebut menjadi fokus pembahasan pada kunjungan Komisi IX DPR RI kali ini.

Bacaan Lainnya

“Salah satu elemen visi Kota Bekasi adalah setiap anak yang lahir dapat tumbuh sehat dan cerdas. Salah satu urusan pemerintah di bidang kesehatan yaitu memastikan setiap anak yang lahir di Kota Bekasi harus dapat gizi yang cukup,” kata Rahmat Effendi.

Menurutnya, untuk mencapai target penurunan stunting di Kota Bekasi, tidak hanya memerlukan asupan gizi dan status kesehatan balita saja.

“Namun juga diperlukan perbaikan pada aspek teknis pengukuran seperti validasi data sehingga menghasilkan informasi yang valid, agar tindak lanjut penanganan stunting di Kota Bekasi dapat lebih baik kedepannya,” ujarnya.

Ia berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan dan BKKBN yang memiliki tugas dan mandat yang sama dan sinergis dalam penanganan stunting pada balita.

“Semoga upaya yang dilakukan melalui delapan aksi integrasi intervensi penurunan stunting di Kota Bekasi akan semakin baik lagi. Dengan harapan pulihnya kemampuan pendapatan daerah, sehingga Pemkot Bekasi  lebih leluasa dalam mengalokasikan APBD Kota Bekasi untuk penanganan stunting,” jelasnya.

Ketua Komisi IX DPR RI, Ansory Siregar, mengatakan, angka stunting di Indonesia masih termasuk tinggi berdasarkan riset World Health Organization (WHO).

“Berdasarkan data tahun 2018, kondisi anak balita Indonesia terkena stunting sebesar 30 persen, artinya 3 dari 10 balita mengalami kondisi gagal tumbuh dengan jumlah total hampir mencapai 7 juta jiwa. Walaupun begitu, riset 2019 menunjukkan adanya penurunan dari angka 30 persen menjadi 20 persen, namun masih jauh dari rekomendasi WHO,” kata Ansory.

Menurutnya, saat ini sudah dibentuk tim percepatan penurunan stunting tingkat provinsi, kabupaten, dan kota yang diharapkan mampu mempercepat turunnya angka stunting.

“Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang mendapatkan prioritas dari Provinsi Jawa Barat untuk percepatan penurunan stunting. Oleh sebab itu, kami ingin mendengar langsung dari Pemerintah Kota Bekasi, diwakili puskesmas dan posyandu tentang hambatan yang dihadapi dalam percepatan penurunan stunting, serta mitra lain yang hadir hari ini untuk berkolaborasi dalam upaya penurunan stunting,” ujarnya.(sam)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait