Jakarta, spiritnews.co.id – Pasca lebaran Idul Fitri 1443 tahun 2022, sebaran angka kasus aktif Covid-19 mulai meningkat. Dan Jawa Barat tertinggi, disusul oleh Jawa Tengah dan Lampung.
Peningkatan kasus aktif Covid-19 ini terjadi di 34 provinsi di Indonesia hingga Sabtu (7/5/2022) pagi. Sedangkan, pada Jumat (6/5/2022), kasus baru Covid-19 di Indonesia bertambah 245 pasien. Angka ini mengalami penurunan dibanding Kamis (5/5/2022) yang berada di angka 250 kasus.
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19, total kasus aktif Covid-19 di Indonesia menjadi 6.047.986 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam.
Sementara itu, Sabtu (7/5/2022) pagi, total kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat sebanyak 6.530 orang. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan kemarin Kamis (5/5/2022), yaitu 6.631 orang.
Hari ini, Jawa Barat kembali menjadi daerah terbanyak penyumbang kasus aktif di Indonesia. Adapun jumlah kasus aktif Covid-19 Provinsi Jawa Barat mencapai 1.648 kasus.
Berikut sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia :
- Jawa Barat sebanyak 1.648 kasus
- Jawa Tengah sebanyak 1.029 kasus
- Lampung sebanyak 931 kasus
- DKI Jakarta sebanyak 682 kasus
- Riau sebanyak 348 kasus
- Banten sebanyak 294 kasus
- Sumatera Utara sebanyak 188 kasus
- DI Yogyakarta sebanyak 177 kasus
- Papua sebanyak 176 kasus
- Jawa Timur sebanyak 142 kasus
- Bali sebanyak 139 kasus
- Nusa Tenggara Barat sebanyak 117 kasus
- Nusa Tenggara Timur sebanyak 94 kasus
- Sumatera Barat sebanyak 91 kasus
- Kalimantan Utara sebanyak 85 kasus
- Gorontalo sebanyak 79 kasus
- Sulawesi Utara sebanyak 68 kasus
- Kepulauan Riau sebanyak 66 kasus
- Papua Barat sebanyak 54 kasus
- Bengkulu sebanyak 37 kasus
- Sulawesi Selatan sebanyak 32 kasus
- Kalimantan Tmur sebanyak 29 kasus
- Kalimantan Barat sebanyak 22 kasus
- Sumatera Tengah sebanyak 22 kasus
- Maluku Utara sebanyak 21 kasus
- Kalimantan Selatan sebanyak 20 kasus
- Jambi sebanyak 19 kasus
- Sumatera Selatan sebanyak 16 kasus
- Aceh sebanyak 13 kasus
- Maluku sebanyak 13 kasus
- Sulawesi Utara sebanyak 10 kasus
- Bangka Belitung sebanyak 6 kasus
- Sulawesi Barat sebanyak 6 kasus
- Kalimantan Tengah sebanyak 2 kasus
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI, Abraham Wirotomo, mengatakan, penentuan skema menuju endemi Covid-19 masih menunggu hasil evaluasi pasca mudik lebaran.
Dikatakan, pemerintah telah mempersiapkan transisi perubahan status pandemi menjadi endemi Covid-19.
“Kita berharap tidak akan terjadi lonjakan lagi seperti di negara lain. Pemerintah akan bersiap mengantisipasi bila terjadi lonjakan,” kata Abraham kepada wartawan, Kamis (5/5/2022).
Diakuinya, selama tujuh minggu terakhir, yakni sejak 24 Maret hingga 4 Mei 2022, Covid-19 sudah terkendali.
Hal it ditunjukkan oleh data Reproduction Rate (Rt) yang konsisten di angka 1. Selain itu, tambah dia, jumlah kasus Covid-19 per hari juga terus melandai.
“Per 3 Mei 2022, 107 kasus per hari, angka kematian 18 per hari, dan angka kasus aktif tinggal 6.951. Suatu hal yang patut kita syukuri dan apresiasi kepada nakes, TNI-Polri, dan satgas yang terus mengingatkan protokol kesehatan,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil, mengatakan, hingga 14 hari pasca lebaran 2022, Jawa Barat waspada angka kasus Covid-19 setelah pemerintah memberlakukan mudik lebaran tahun ini.
“Pengaruh diberlakukannya mudik lebaran 2022 terhadap angka kasus Covid-19, akan terlihat dalam 14 hari ke depan. Saya berharap tidak ada kenaikan kasus signifikan imbas kepadatan saat mudik lebaran,” kata Kang Emil, saat mengunjungi Pos Terpadu Mudik Lebaran Limbangan Garut, Jumat (6/5/2022).
Diakuinya, Jawa Barat akan tetap waspada selama sebulan ke depan mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19. Sejauh ini dari pantauannya, ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan, khususnya memakai masker, masih tetap tinggi termasuk antusiasme mengikuti vaksinasi selama mudik lebaran.
“Kami tetap akan bersiaga selama sebulan ke depan. Saya lihat ketaatan masyarakat juga masih tinggi,” katanya.
Per hari ini data menunjukkan tingkat keterisian rumah sakit pasien Covid-19 di Jawa Barat sangat rendah yakni berada di angka 0,8 persen.(sir/red)