Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Camat Cilamaya Kulon, Ruly Sutisna menyebut pembangunan infrastruktur jalan dan sarana prasarana pendidikan dan kesehatan dari 12 desa di Kecamatan Cilamat Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, baru di desa yang sudah terealisasi. Sisanya menunggu perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang
Demikian dikatakan Ruly, saat dialog santai bersama Wakil Bupati Karawang, H. Aep Syaepulloh, SE, di acara Gebyar PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) Cilamaya Kulon, Jumat (12/8/2022).
”Semua pemerintah desa di Kecamatan Cilamaya Kulon, berharap agar Pemkab Karawang bisa segera merealisasikan pembangunan, khususnya pembangunan infrastruktur jalan di desa masing-masing. Sebab, jalan poros desa, jalan lingkungan, maupun jalan penghubung antar desa masih terbilang sempit. Padahal, Kecamatan Cilamaya Kulon merupakan daerah pertanian yang membutuhkan akses jalan yang memadai,” kata Ruly.
Usulan lain mengenai pembangun datang juga dari Ahmad Kholik, Kepala SDN Bayurkidul 1. Menurutnya, ada 18 SDN (Sekolah Dasar Negeri) di Kecamatan Cilamaya Kulon yang kondisinya memprihatinkan. Terlebih SDN Bayurkidul 1, yang kondisinya nyaris rubuh.
“Akibat kondisi sekolah yang nyaris rubuh, animo masyarakat menyekolahkan anaknya di sekolah kami sangat berkurang. Masyarakat lebih memilih menyekolahkan anaknya yang jauh, karena takut sekolah kami rubuh. Ironisnya, siswa kami, ada yang pindah ke sekolah lain hanya karena takut,” kata Ahmad.
Selain itu, Ahmad juga mengusulkan agar Pemkab Karawang dapat membangun sarana penerangan jalan umum (PJU) diantara jalan pesawahan yang menghubungkan Desa Bayurkidul dengan Desa Bayur Lor. Sebab, kondisi jalan yang gelap saat malam hari sangat membahayakan pengguna jalan.
Sedangkan Rawin Zein, Ketua Forkadas Cilamaya berbunga, mengatakan, Kecamatan Cilamaya Kulon masih minim sarana pelayanan publik. Sebab, hingga saat ini, Cilamaya Kulon belum memiliki SMAN, sehingga masyarakat menyekolahkan anaknya untuk SMAN harus ke yang jaraknya cukup jauh.
Rawin juga berharap Pemkab Karawang dapat membangun pasar tradisional, Mapolsek, peningkatkan pelayanan Puskesmas agar bisa rawat inap, dan balai latihan kerja (BLK).
Kepala Desa Kiara, Warja, berharap Pemkab Karawang khususnya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan agar dapat menambahkan rute armada pengangkut sampah sampai ke Cilamaya Kulon. Sebab, saat ini pemerintah desa kewalahan untuk mengangkut sampah
“Kami semua pemerintah desa se-Kecamatan Cilamaya Kulon sudah sepakat akan membuat bank sampah. Namun, kami kebingungan pakai armada apa untuk mengangkut sampah tersebut ke TPA Jalupang. Jadi mohon ke Pemkab Karawang agar diperhatikan masalah sampah ini,” kata Warja.
Menjawab usulan para tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, camat, pemerhati lingkungan dan kepala desa tersebut, Wakil Bupati Karawang H. Aep Syaepulloh, mengatakan, ada prioritas pembangunan yang sudah direncanakan oleh Pemkab Karawang.
“Pembangunan jalan infrastruktur jalan dan gedung sekolah sudah menjadi prioritas Pemkab Karawang. Jalan di setiap desa di Kecamatan Cilamaya Kulon ini, pada APBD tahun 2022 ada yang akan diperbaiki, dan pada APBD Perubahan tahun 2022 juga ada yang akan diperbaiki. Bahkan, di tahun 2023 nanti, akan tuntas semuanya,” kata Wakil Bupati.
“Kecamatan Cilamaya Kulon ini merupakan daerah pertanian dan memiliki destinasi wisata pantai yang cukup berpotensi untuk dikembangkan. Sehingga, pembangunan di segala bidang, baik infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan, kebersihan lingkungan maupun sumber daya manusia (SDM), harus diprioritaskan,” tambahnya.
Dikatakan, untuk pembangunan atau rehabilitas gedung sekolah SDN dan SMPN harus tuntas hingga tahun 2024 mendatang. Sedangkan mengenai usulan pembangunan SMAN di Kecamatan Cilamaya Kulon, tidak bisa dilaksanakan oleh Pemkab Karawang, karena itu tanggungjawab Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
“Soal pembangunan Mapolsek Cilamaya Kulon, tahun ini akan terealisasi. Pemkab Karawang sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,9 miliar dan sudah tender,” jelas Wakil Bupati.
Terkait mengenai usulan pembangunan pasar tradisional di Kecamatan Cilamaya Kulon, Wakil Bupati menegaskan, bisa dibangun di Desa Sumur Gede dengan lahan yang sudah ada sekuas 2.600 meter persegi. Namun, Pemkab Karawang akan melakukan kajian terlebih dahulu.
Diakuinya, Pemkab Karawang menginginkan adanya BLK di setiap daerah pemilihan (dapil) se-Kabupaten Karawang. Tujuannya, untuk mempermudah layanan informasi ketenagakerjaan atau lowongan kerja bagi masyarakat.
“Soal persampahan, Kabupaten Karawang hanya bisa menampung dan menyimpan sampah, belum bisa mengelola sampah,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang, Asep Junaedi, mengatakan, SDN Bayurkidul 1, SDN Bayurkidul 3 dan SDN Pasirukem 1 akan dibangun tahun ini.
“Sudah masuk flotting. Anggarannya sudah ada, tinggal pelaksanaan. Bersabar ya, tunggu saja,” kata Asep.
dr. Yayuk, dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, mengatakan, di Cilamaya ada dua puskesmas, yaitu, Desa Pasirukem. Puskesmas ini sudah bisa melayani pasien rawat inap, karena fungsinya sudah tingkatkan.
“Satu lagi Puskesmas di Desa Bayurkidul. Tahun depan pelayanan akan ditingkatkan agar bisa menerima pasien rawat inap,” kata dr. Yayuk.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Wawan Setiawan, mengatakan, pemerintah desa se-Kabupaten Karawang harus bisa membangun tempat pembuangan sampah sementara (TPSS), agar mempermudah pengangkutan.
“Kalau tempat pembuangan sampah sementara sudah ada, sampah sudah terkumpul disitu. Silahkan ajuka pengangkutan, kami dari DLHK siap untuk mengangkutnya. Armadanya kita siapkan,” kata Wawan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR, Dedi Ahdiat, mengatakan, tahun 2023 nanti, Dinas PUPR berkolaborasi dengan Disdikpora untuk menyelesaikan rehabilitas 100 gedung sekolah yang kondisinya sudah rusak berat dan ringan.
“Mengenai infrastruktur jalan, semuanya sudah masuk dalam rencana pembangunan. Tinggal menunggu pelaksanaan, ada yang akan dibangun tahun ini dan ada juga tahun,” ungkapnya.(ops/sir)