Kabupaten Bekasi, spiritnews.co.id – Rumah Sakit EMC Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membuka layanan klinik diabetes terpadu. Untuk memberikan layanan yang terintegrasi terutama bagi pasien yang sudah mengalami komplikasi.
Secara resmi Grand Opening dibuka oleh Direktur RS EMC Cikarang, dr. Rudy Susanto, BS-BIO<MD,MBA,DBA-HCML. Menurutnya, pembukaan layanan diabetes sebagai upaya mewujudkan visi dari Rumah Sakit EMC yaitu menjadi rumah sakit yang unggul dan terpercaya, dengan misi mengedepankan kebutuhan dan keselamatan pasien.
“Seandainya pasien datang sudah parah berarti sudah komplikasi, kalau ada kerusakan mata sudah ada spesialis mata, kalau masalahnya di kaki dan terkait pembuluh darah ada dokter ahli, yang bisa membenarkan aliran darahnya sehingga bisa digunakan kembali secara normal, untuk kejadian di stroke, termasuk komplikasi yang parah misalnya jantung dan ginjal juga sudah ada dokter ahlinya,” kata dr. Rudy, di Cikarang, Rabu (21/9/2022).
Dikatakan, layanan pendaftaran di rumah sakit EMC cukup mudah, dapat melalui telephone atau online selain itu juga ada layanan priority atau layanan khusus untuk bisa melayani lebih lanjut.
“Jadi memungkinkan nanti dipertemukan dengan dokternya hingga schedule-nya,” katanya.
Dokter Spesialis Bedah Thorax, dr. Marolop Pardede, P.BTKV(K)MH, mengapresiasi layanan diabetes Rumah Sakit EMC ini. Layanan terintegrasi ini, menurut dr. Marolop, untuk memudahkan pasien diabetes yang sudah mengalami komplikasi dalam memonitor perkembangan penyakit diabetesnya.
“Pastinya kita happy bisa melayani masyarakat sesuai kebutuhannya. Jadi kalau diistilahkan masuk ke supermarket, berobat mata bisa, berobat vascular bisa, berobat jantung bisa, rehab medic bisa, dan semuanya one stop service memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan kepada pasien sehingga bisa menolong sebaik mungkin kepada para pasien,” kata dr. Marolop.
Dokter Spesialis Saraf, dr. Irene Subrata Sp.N, mengatakan, layanan diabetes terpadu ini dapat menjangkau daerah sekitar Kabupaten Bekasi, Karawang, Purwakarta dan Subang. Menurutnya, layanan terpadu diabetes ini mengingatkan masyarakat agar lebih aware terhadap diabetes dan dapat kepada pasien dapat melakukan konsultasi dan kontrol rutin.
“Karena tidak jarang saya temui pasien saya datang kram kesemutan, dia tidak tau ternyata setelah diperiksa ada diabetes, ada juga yang kakinya terasa kebas, termasuk hubungannya diabetes ke saraf,” kata dr. Irene.
Dokter Penyakit Dalam, dr. Yosephine Yossy, Sp.PD-KEMD, mengatakan, layanan terpadu ini juga terdapat ahli gizi sehingga pasien diabetes dapat terdiagnosa dan bisa dideteksi lebih dini bila terdapat komplikasi.
“Jadi nanti ada ahli gizi yang menerangkan makanannya, tapi ingat yang harus diutamakan adalah olahraga baru terapi obat,” kata dr. Yosephine.(ops/sir)