Demi Program Ketahanan Pangan di Intan Jaya, Pasukan Kostrad 305/Tengkorak ‘Bangunkan’ Lahan Tidur

  • Whatsapp

Kabupaten Intan Jaya, spiritnews.co.id – Dalam rangka melaksanakan program ketahanan pangan, khususnya membantu masyarakat, tidak ada yang tidak mungkin bagi pasukan Batalyon Infantri Para Raider 305/Tengkorak yang sedang melaksanalan tugas perdamaian di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Belum genap dua bulan berada di Kabupaten Intan Jaya, para Ksatria Tengkorak yang datang dari Kabupaten Karawang, Jawa Barat ini langsung bekerja keras dan berbhakti dengan beragam kegiatan dalam waktu yang bersamaan.

Bacaan Lainnya

Program Ketahanan Pangan, yang awalnya difokuskan dalam bidang pengolahan lahan tidur, peternakan ikan dan peternakan ayam, saat ini sudah diperluas dengan kegiatan pengembangbiakan ternak babi. Disaat pekerjaan di sektor timur, di Pos Koper belum selesai, Pos Bilogai yang berada di sektor barat enggak mau tinggal diam  Apalagi areal lahan tidur di sektor barat lebih luas.

Bukan hanya tanaman jagung yang direncanakan ditanam di sektor barat. Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila bahkan sedang berupaya mendapatkan bibit alpukat, yang nantinya akan disemai di pos-pos untuk kemudian ditanam di lahan-lahan yang disiapkan,  disamping untuk dibagikan dan ditanam di kebun-kebun masyarakat.

“Dengan perawatan secara rutin, kami targetkan akhir bulan Februari nanti, Lele dan Jagung bisa kita panen. Kalau ayam dan babi, baru bisa terlihat hasilnya setelah 6 sampai 7 bulan kedepan. Kalau nanti bibit alpukat sudah ada, rencana kita semai di halaman depan dan bisa juga dibagi ke Pos-Pos lain,” kata Lettu Inf Abdul Basyir alias Bos Koper.

Raja Aibon Kogila, mengatakan, program ketahanan pangan merupakan salah satu dari enam program unggulan TNI-AD yang saat ini sedang digalakkan. Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, para prajurit Kostrad 305/Tengkorak yang saat ini bertugas di Intan Jaya, mengawali program ini dengan membuat percontohan di lahan-lahan di sekitaran Posramil.

Pada tanggal 28 Oktober lalu, bertepatan dengan perayaan peringatan Hari Sumpah Pemuda, masyarakat yang hadir dari berbagai kampung diajak melihat percontohan yang telah dikerjakan dan disampaikan bahwa selanjutnya warga yang memiliki lahan akan dibantu menyiapkan lahan serta kebutuhan bibit yang akan ditanam.

Kepala Desa Yokatapa, Jan Sondegau, saat mampir di Pos Koper dalam rangka koordinasi terkait pembangunan gereja di Yokatapa terkaget-kaget melihat perubahan yang dilakukan oleh para Ksatria Tengkorak.

“Baru sekarang saya lihat ada bapak TNI olah lahan. Itu babi juga sehat-sehat. Tempatnya juga bersih. Nanti Bapak saya kasi bibit pisang. Karena bapak baik, suka tanam,” kata Jan Sondegau, saat keliling melihat kebun, kandang dan kerambah.

Di sektor barat, Lettu Inf Syaeful Harahap yang kebakaran jenggot dengan gebrakan pos-pos Tengkorak lain, seolah tidak mau kalah. Setiap hari, para pasukan Bilogai yang telah menyelesaikan Posko Pelayanan Kesehatan, bekerja keras untuk membuat kebun yang lebih luas dari kebun di Pos Koper.

“Kami tidak mau kalah Komandan. Kalau pos lain bisa eksist, kami juga bisa. Komandan jangan kaget nanti lihat hasil kerja kami. Komandan jangan ke pos kami dulu sebelum kerjaan kami tuntas,” kata Saeful kepada Raja Aibon Kogila.

Raja Aibon Kogila menargetkan, sebelum pergantian tahun, semua lahan yang telah disiapkan harus sudah tertanam, khususnya tanaman jangka pendek. Selanjutnya, di tahun 2023, mulai bekerja bersama masyarakat untuk menyiapkan lahan sekaligus menanam di lahan mereka. Sedangkan penanaman pohon alpukat, direncanakan pada bulan Maret, setelah hasil penyemaian sudah besar dan siap tanam.

“Kami hanya berusaha berbuat baik, mulai dari memberikan contoh, memperlihatkan perkembangannya agar masyarakat yakin dengan apa yang kita perbuat. Tidak ada hal lebih yang kami lakukan. Semuanya normatif. Yang penting ada niat dan kemauan, semua pasti bisa kita kerjakan. Daripada kami dibilang omong kosong, lebih baik kami berbuat saja, biar masyarakat yang menilai, karena mereka yang melihat dan merasakan sendiri apa yang kami kerjaan dalam jangka waktu belum genap dua bulan bersama mereka,” kata Raja Aibon Kogila.(rls/red/sir/305/Tengkorak)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait