UMKM Menjadi Solusi untuk Menghadapi Resesi Ekonomi 2023

  • Whatsapp

MASYARAKAT INDONESIA sedang digegerkan oleh isu resesi ekonomi 2023. Perlu diketahui nih apa yang dimaksud dengan resesi ekonomi ? Jadi menurut laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resesi ekonomi secara umum merupakan kondisi perekonomian suatu negara yang sedang mengalami penurunan.

Penulis : Audia Resta Wandani

Bacaan Lainnya

Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang

Hal tersebut dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, jumlah pengangguran meningkat, dan pertumbuhan ekonomi yang bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggambarkan perekonomian tahun depan akan gelap. Itu artinya kondisi perekonomian sedang tidak baik-baik saja. Tidak hanya Indoensia saja, melainkan beberapa negara juga dipastikan mengalami resesi ekonomi, diantaranya yaitu Amerika Serikat, China dan Inggris. Resesi ekonomi ini membuat gelisah masyarakat Indonesia.

Resesi ini bisa diawali dengan krisis, yaitu dimana perekonomian suatu negara mengalami penurunan drastis. Beberapa krisis yang sudah terjadi yaitu krisis 1998, krisis 2008, krisis 2013, dan krisis 2020. Berdasarkan berita yang sudah saya baca, UMKM akan menjadi solusi dalam menghadapi resesi ekonomi 2023.

Hal tersebut dibuktikan bahwa selama masa-masa sulit seperti krisis dan pada saat pandemi Covid-19, UMKM dapat bertahan dan dapat menghadapi masalah perekonomian.

Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing Eddy Satria juga memprediksi usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) yang akan menjadi salah satu usaha yang dapat menyelamatkan dari ancaman resesi ekonomi 2023.

Eddy Satria mengatakan resesi ekonomi 2023 diprediksi akan mengganggu siklus impor dan tentunya akan menghambat beberapa bahan baku yang dibutuhkan pelaku UMKM, tetapi ia yakin bahan lokal akan menjadi alternatif, dan tetap akan bisa bertahan.

Kementrian Koperasi dan UKM menyatakan akan membantu pelaku UMKM untuk mendapatkan perizinan, sertifikat halal, dan juga pelatihan-pelatihan. Hal tersebut dilakukan agar dapat meningkatkan daya jualnya.

Sesuai data dari Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) tahun 2018-2019, jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,1 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. UMKM tersebut terdiri dari pelaku usaha mikro (UMi) sebanyak 98,68%, Usaha Kecil (UK) sebanyak 1,22%, dan Usaha Menengah (UM) sebanyak 0,09%. Sementara itu sumbangan usaha mikro terhadap PDB hanya sekitar 37,8 persen.

Dari data yang sudah saya ambil dapat diketahui bahwa Indonesia mempunyai potensi yang kuat karena jumlah UMKM terutama usaha mikro yang sangat mendominasi. dalam hal ini setiap tahunnya sektor ini memberi persentase yang besar dalam pengurangan jumlah pengangguran di Indonesia.

Dengan jumlah UMKM yang selalu bertambah di setiap tahunnya, maka secara tidak langsung jumlah pengangguran akan mengalami pengurangan. Oleh karena itu peran UMKM ini sangat besar karena dapat menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Perlu diketahui, menurut Atik Sri Purwantiningsih, UMKM menjadi penyumbang Produk Domestik bruto terbesar bagi Indonesia. Hingga Juni 2022 sudah ada 19,5 juta pelaku UMKM atau sebesar 30,4 persen dari total UMKM pada platform e-commerce.

Atik Sri Purwantiningsih mempunyai 5 tips yang bisa di lakukan para pelaku UMKM untuk membantu membangkitkan ekonomi Indonesia, diantaranya yaitu :

  1. Mencari value dari produk yang kita jual. Baik itu jasa, dagang, maupun manufaktur kita harus tetap memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan produk pesaing.
  2. Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan. Setelah kita tahu apa keunikan produk yang disukai konsumen, langkah selanjutnya adalah meningkatkan kualitas baik produk maupun pelayanan.
  3. Gencarkan pemasaran melalui digital, karena dengan promosi melalui media sosial juga memiliki jangkauan yg lebih luas jika dibandingkan dengan promosi dari mulut ke mulut.
  4. Melakukan alokasi investasi, sebagai pengusaha, kita akan selalu berpikir untuk bagaimana cara memajukan dan mengembangkan usaha dengan sebagian laba yang kita putarkan lagi untuk menambah modal dan untuk berinvestasi.
  5. Menyusun laporan keuangan, dengan menyusun laporan keuangan kita dapat mengevaluasi seberapa besar laba yang kita dapat. Apakah kita harus menambah pemasukan atau bisa menekan pengeluaran tertentu. Jadi sekecil apapun pemasukan dan pengeluaran sebaiknya dicatat dalam laporan keuangan.

Alasan mengapa UMKM menjadi salah satu usaha yang dapat bertahan ketika resesi ekonomi 2023 terjadi, yaitu salah satunya karena UMKM memiliki ketergantungan terhadap nilai dolar sangat kecil. Sehingga naik turunnya nilai dolar di dunia tidak akan mempengaruhi pergerakan UMKM di Indonesia.(*)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait