Kabupaten Subang, spiritnews.co.id – Para petani Kampung Inovasi IPB di Desa Kiarasari, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, Jawa Barat, berhasil meningkatkan hasil pertanian padi hingga 10 ton per hektar.
Terbukti, produksi padi jenis IR 32 berhasil dipanen sebanyak 9 ton per hektar dan padi jenis ketan sebanyak 10 ton per hektar, saat Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi melakukan panen padi pada Kamis (28/9/2023) lalu.
Kepala Kampung Inovasi, Deni Nurhadiansyah, mengatakan, proses pendampingan terhadap para petani Kampung Inovasi IPB telah berjalan sejak tahun 2014 dan dilakukan monitoring secara intens selama dua tahun kebelakang bersama UPTD Pertanian Kecamatan Compreng agar hasil panen lebih baik.
“Alhamdulillah hasil panen dari jenis padi IR 32 sebanyak 9 ton per hektar dan padi jenis Ketan 10 tonper hektar,” kata Deni.
Kepala Desa Kiarasari, Samsudin, mengatakan, potensi pertanian di desanya berbanding lurus dengan sejumlah warga yang masih berprofesi sebagai buruh harian lepas yang akan mendorong suksesnya Kampung Inovasi IPB.
“Di Desa Kiarasari ini masih banyak warga yang menjadi buruh tani,” kata Samsudin.
Dekan Faperta IPB University, Suryo Wiyono, mengatakan, program Kampung inovasi IPB merupakan wujud nyata dari kemajuan teknologi di bidang pertanian.
“Penerapan teknologi dari hulu sampai hilir serta penguatan kelembagaan kelompok petani, sangat diperlukan,” kata Suryo.
Dikatakan, Kampung Inovasi IPB ini harus jadi role model di Indonesia, sebagai pengelolaan pertanian dengan output yang jelas dengan adanya peningkatkan efisiensi serta Meningkatkan randemen padi yang berujung pada harga yang diterima lebih baik oleh para petani.
CEO PT Polowijo Gosari Indonesia, Wahyudi, mengatakan, pengelolaan lahan pertanian yang berdampak terhadap kelangsungan kesuburan tanah pertanian.
“Harus disikapi dan disiasati secara ilmiah untuk meminimalisir ancaman krisis iklim yang patal,” kata Wahyudi.
Direktur PPHTP Kementan RI, Batara Siagian, mengapresiasi hadirnya Kampung Inovasi IPB yang berkolaborasi melibatkan para petani dan pemerintah daerah yang fokus dalam menghadirkan ketahanan pangan bagi daerah dan nasional.
“Tantangan kita kedepan, bagaimana stakeholder ini terhadap pengembangan kondisi pertanian yang ada,” kata Batara.
Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi, mengatakan, Kampung Inovasi IPB merupakan bukti jelas adanya kolaborasi pentahelix, dimana proses pembangunan di Subang lebih baik.
“Kabupaten Subang menjadi tiga besar lumbung padi nasional setelah Indramayu dan Karawang. Kabupaten Subang telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pertanian karena bisa mempertahankan lumbung padi nasional,” kata Agus.
Diakuinya, upaya mempertahankan areal pertanian di Kabupaten Subang ditengah pesatnya pertumbuhan industri menjadi tantangan baru, sebab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang harus mempertahankan produktivitas beras padi nasional.
“Kampung Inovasi IPB ini merupakan alternatif yang baik sebagai instrumen dalam mempertahankan produktivitas pertanian. Tentu inovasi seperti ini kita butuhkan, efisiensi yang kita juga butuhkan. Alhamdulillah gayung bersambut hadirnya Kampung Inovasi ini,” ungkapnya.(sir)