Kabupaten Bekasi, spiritnews.co.id – Petani di Kecamatan Pabayuran, perbatasan Kabupaten Karawang – Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan pupuk NPK Phonska yang diproduksi PT Pupuk Kujang bercampur dengan butiran mirip biji plastik.
H., Sardi, salah seorang petani di Kecamatan Pabayuran, mengaku, sudah melaporkan kejadian ini ke Kementerian Pertanian dan PT Pupuk Kujang, namun hingga saat ini ia belum mendapatkan penjelasan yang akurat.
“Saya sudah melapor ke Kementerian Pertanian dan PT Pupuk Kujang. Pihak kementerian sempat datang ke saya, tetapi hingga saat ini belum ada penjelasan atau klarifikasi yang diberikan,” kata Sardi, kepada wartawan, Senin (4/12/2023).
Dikatakan, penemuan butiran seperti butiran plastik dalam pupuk yang merupakan salah satu jenis pupuk bersubsidi ini menimbulkan pertanyaan bagi para petani mengenai kandungan yang terdapat di dalam pupuk itu.
Para petani mengaku khawatir karena butiran tersebut tidak lebur dan larut saat dimasukkan ke wadah berisi air. Bahkan, meski sudah direndam selama berminggu-minggu, butiran itu tidak larut.
Menurutnya, pupuk NPK Phonska telah menjadi pilihan utama petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas panen. Namun, adanya butiran seperti biji plastik dalam bungkusan pupuk dikhawatirkan oleh petani berdampak negatif pada pertumbuhan tanaman.
“Kami butuh jaminan bahwa pupuk yang kami gunakan aman dan tidak membahayakan tanaman dan kesehatan manusia. Jadi penting bagi pihak produsen pupuk NPK Phonska untuk segera memberikan klarifikasi dan penjelasan mengenai butiran itu,” katanya.
VP Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang, M. Arief Rachman, mengatakan, pihaknya telah menemui petani yang mengeluhkan adanya butiran yang bercampur dengan pupuk NPK Phonska. Keluhan itu disampaikan pada Agustus 2023.
Dikatakan, PT Pupuk Kujang telah melakukan uji laboratorium terhadap sampel pupuk yang bercampur dengan butiran mirip biji plastik. Sesuai dengan hasil uji laboratorium PT Pupuk Kujang, butiran mirip biji plastik itu adalah ZA atau ammonium sulfat, salah satu bahan NPK.
Amonium sulfat atau (NH4)2SO4 merupakan garam anorganik yang berbentuk kristal putih dan memiliki beberapa kegunaan, seperti sebagai pupuk pengaya hara tanah atau sebagai bahan tambahan makanan.
“Amonium sulfat mengandung 21 persen unsur nitrogen dan 24 persen unsur belerang,” kata Arief.
Arief memastikan kalau butiran tersebut tidak berbahaya bagi tanaman, dan justru berdampak baik untuk tanaman.(ops/sir)