Transformasi Mutu Layanan Kesehatan Dirasakan Yudi Saat Berobat dan Cuci Darah

  • Whatsapp

Kabupaten Purwakarta, spiritnews.co.id – Transformasi mutu layanan merupakan salah satu fokus utama BPJS Kesehatan. Melalui kemudahan akses, kecepatan dan kesetaraan layanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan, peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat merasakan transformasi mutu layanan yang seutuhnya.

Hal ini pula yang telah dirasakan langsung oleh Yudi (52), seorang warga Kabupaten Purwakarta. Ia mulai menjalani pengobatan cuci darah ini sekitar 5 bulan lalu. Awalnya ia merasa kembung terus-terusan, terus kaki mulai bengkak dan terakhir itu sering sesak nafas.

Bacaan Lainnya

“Berbekal kartu kepesertaan JKN, saya beranikan diri untuk periksa ke klinik kemudian ternyata saya harus dirujuk ke rumah sakit. Waktu itu saya disuruh sama dokter mengikuti beberapa rangkaian cek lab dan setelah melihat hasilnya saya didiagnosis dokter mengalami gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah ini rutin 2 kali dalam 1 minggu,” kata Yudi.

Beruntung bagi Yudi beserta keluarga telah bergabung menjadi peserta JKN. Berbekal kartu JKN yang dimilikinya, Yudi dapat menjalani cuci darah tanpa harus membayar biaya apa-apa lagi.

“Awalnya saya bekerja di perusahaan, namun karena kondisi sekarang mengharuskan saya untuk melakukan cuci darah rutin, jadi saya berhenti untuk fokus berobat dulu. Alhamdulillah saya sangat bersyukur dengan adanya Program JKN. Saya tidak bisa membayangkan jika saya harus membayar semuanya sendiri menggunakan uang pribadi apalagi kondisi sekarang saya sudah tidak bekerja. Saya tidak perlu khawatir setidaknya semua biaya pengobatan sudah ditanggung Program JKN,” lanjut Yudi.

Adapun cuci darah atau hemodialisis merupakan prosedur perawatan untuk menyaring limbah dan air dari darah, sama halnya seperti fungsi ginjal dalam tubuh. Prosedur ini bisa disebut sebagai pengganti ginjal yang sudah rusak. Salah satu bagian dari hemodialisis berfungsi sebagai ginjal buatan yang disebut dializer. Setelah darah masuk ke dalam mesin, kemudian darah dicuci bersih oleh dializer kemudian darah langsung dikembalikan ke tubuh pasien melalui akses masuk yang sudah terpasang di tubuh pasien.

Proses cuci darah yang dilakukan oleh Yudi cukup memakan waktu. Dalam sekali perawatan bisa memakan waktu 4-5 jam. Bukan hanya itu, proses hemodialisis juga membutuhkan biaya yang sangat besar. Oleh karenanya, Yudi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih sadar dalam menjaga kesehatan tubuh.

“Terkadang kita sangat sibuk bekerja sampai lupa minum, duduk seharian, kemudian banyak minum-minuman berperasa tanpa kita sadari kita sudah menumpuk banyak kotoran yang merusak tubuh kita. Pola hidup sehat memang sangat penting untuk diterapkan, terutama bagi anak-anak muda jangan malu untuk memulai hidup sehat,” ungkap Yudi.

Yudi pun mengapresiasi pelayan yang diberikan oleh rumah sakit selama dirinya menjalani pengobatan cuci darah. Menurutnya pengalaman yang didapatkannya menggunakan kartu JKN untuk berobat secara langsung sangat baik. Mulai dari dirinya pertama kali memeriksakan diri pada fasilitas kesehatan tingkat pertama, Yudi mengaku semuanya berjalan degan baik dan lancar tanpa ada hambatan yang berarti.

“Selama kartu JKN kita aktif, kemudian kita mengikuti prosedur yang berlaku maka pastinya dapat digunakan dengan baik. Bagi saya kartu JKN ini sangat berarti dan memberikan manfaat yang tiada tara bagi saya dan bagi keluarga saya. Oleh karenanya pastikan kartu JKN kita selalu aktif, jangan lupa membayar apalagi sampai menunggak, karena sakit kan kita tidak tahu datangnya kapan. Jadi harus selalu siap dengan kartu JKN,” ungkapnya.(ybs/ops/sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait