Jakarta, spiritnews.co.id – Jakarta menjadi tuan rumah program pelatihan inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan usaha ultra-mikro, mempertemukan 250 pengusaha perempuan untuk pemberdayaan, pengembangan keterampilan, dan jaringan yang menginspirasi.
Dengan bertajuk “Memperluas Akses Pasar bagi Pengusaha Perempuan” dan diselenggarakan oleh Pusat Investasi Pemerintah (PIP) bekerja sama dengan WEConnect International dan Karya Nusantara, acara ini bertujuan untuk mengatasi tantangan kritis yang dihadapi oleh usaha ultra-mikro, khususnya yang dipimpin oleh perempuan, dalam meningkatkan skala usaha.
Data tahun 2022 dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI menunjukkan UMKM memegang peran penting dalam ekonomi nasional, dengan 99% dari seluruh usaha adalah UMKM yang mempekerjakan 96,9% tenaga kerja Indonesia, sehingga UMKM menjadi pendekatan strategis untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam ekonomi.
Berlandaskan kesamaan visi untuk bersama-sama mempromosikan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia, lahirlah inisiatif berupa Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada tahun 2023 antara PIP dan WEConnect International.
Pelatihan ini didukung oleh kolaborator lokal seperti Karya Nusantara/PT. Layar Timur Indonesia, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA), Pegadaian, dan BMI Syariah, pelatihan ini memberikan peserta kurikulum yang kuat dan lokakarya interaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan pemilik usaha ultra mikro. Mayoritas peserta adalah pemilik usaha kecil di sektor makanan dan minuman serta ritel, dan sebagian besar telah beroperasi selama lebih dari empat tahun.
Namun, program ini juga mengungkapkan hal-hal yang memerlukan perhatian bahwa :
1. 66% tidak memiliki pengalaman dalam pemasaran digital
2. 87% beroperasi sebagai pemilik tunggal tanpa karyawan tambahan, hal ini menunjukkan perlunya strategi penskalaan
Seorang debitur dari BMI bernama Rohaya yang merupakan pengusaha produk olahan kacang, mengatakan, hal yang paling bermanfaat dari pelatih ini adalah konten strategi pemasaran, terutama cara memahami kebutuhan pelanggan, dan memanfaatkan internet untuk mengembangkan bisnisnya yang sudah masuk ke ranah digital.
“Saya sangat menyukai diskusi tentang jam berapa yang harus ditargetkan untuk postingan online,” kata Rohaya.
“Pelatihan tentang rasa percaya diri dalam pemasaran sangat penting terutama ketika kita baru memulai sebuah bisnis. Sebelumnya saya masih takut untuk menggunakan media sosial. Hari ini, dengan bimbingan Ibu Dewi Meisari, saya telah memahami cara membuat iklan yang berdampak, dan saya ingin mencari cara lain untuk mengembangkan bisnis saya,” kata Khatulistiwa, peserta dari Pegadaian.
Partisipan lain dari PNM turut menyetujui bahwa tokoh pengusaha wanita inspiratif sangat membuka wawasan dan pemahamannya mengenai mereka mengenai pentingnya menguatkan analisa SWOT diri sendiri sebagai pengusaha, juga ketahanan mental untuk mempertahankan bisnis.
ulastri, peserta dari Komida yang merupakan pegiat snack dan katering mengatakan, setelah pelatihan ini, ia akan fokus meninjau ulang strategi dan meningkatkan omzet.
“Konten tentang strategi marketing funneling melalui strategi pemasaran sangatlah relevan,” kata Sulastri.
Hasil utama dari penilaian sebelum dan sesudah pelatihan menunjukkan bahwa peningkatan kepercayaan diri peserta sebesar 20% sebagai wirausaha perempuan, peningkatan sebesar 28% dalam pemahaman kesenjangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing bisnis. Dan peningkatan pengetahuan sebesar 19% tentang memajukan bisnis dan memanfaatkan alat pemasaran digital.
Mendorong Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Inisiatif ini menggarisbawahi komitmen PIP untuk memajukan pembangunan ekonomi inklusif gender. Dengan 95% penerima manfaat program UMi adalah perempuan, pelatihan ini sejalan dengan tujuan PIP yang lebih luas.
Kepala Divisi Koperasi, Pusat Investasi Pemerintah, Faiz Hendrawan, mengatakan, program pelatihan perluasan akses pemasaran bersama dengan WEConnect International diharapkan dapat membantu pelaku usaha perempuan ultra mikro untuk memperluas jejaring dan lini usaha melalui diskusi, pameran, dan business matching antara para pelaku usaha perempuan dan perusahaan mitra strategis bertaraf internasional melalui platform WECommunity.
“Hal ini merupakan salah satu bentuk keseriusan PIP dalam memberikan pelayanan kepada pelaku usaha perempuan untuk meningkatkan kapasitas usahanya,” kata Faiz.
CEO dan Co-Founder WEConnect International, Elizabeth Vazquez, mengatakan, wanita wirausaha di Indonesia adalah kekuatan pendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi.
“Dengan menghubungkan mereka dengan pasar global dan peluang pengadaan, kami tidak hanya membantu bisnis mereka berkembang namun juga menciptakan efek domino yang meningkatkan masyarakat dan perekonomian. Kami bangga dapat bermitra dengan Pusat Investasi Pemerintah Indonesia dan Karya Nusantara untuk mendobrak hambatan dan membuka potensi penuh perempuan pemilik usaha di seluruh Indonesia,” kata Elizabeth.(rls/red/ops/sir)