Beaverton, spiritnews.co.id – Datavault AI Inc. (NASDAQ: DVLT), pemimpin dalam visualisasi, valuasi, dan monetisasi data berbasis kecerdasan buatan, hari ini mengumumkan telah menandatangani nota kesepahaman dengan Korea Aerospace University (KAU) untuk mendorong pendidikan, penelitian, serta kolaborasi global dalam bidang kredensial kedirgantaraan, dengan implikasi bagi dunia penerbangan di Korea maupun secara global.
Berlokasi di Goyang, Korea Selatan, KAU dikenal sebagai institusi yang unggul dalam bidang teknik dan inovasi kedirgantaraan. Sejak didirikan pada tahun 1952, KAU sepenuhnya berkomitmen untuk mencetak para ahli dan profesional masa depan guna mendukung industri kedirgantaraan di Korea Selatan.
Perjanjian ini menetapkan kerja sama dalam bidang:
- Penerapan platform VerifyU milik Datavault AI untuk kredensial digital pertama di Korea, mencakup verifikasi identitas pilot secara real-time serta penilaian kemampuan menggunakan mesin simulasi untuk berbagai tipe pesawat. Inisiatif ini menjawab lonjakan kebutuhan industri, dimana analis mencatat permintaan penerbangan pribadi global naik 3,8% dari tahun ke tahun pada 2025, dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 5,2% di Amerika Utara.
- Riset bersama ini memanfaatkan komputasi super kuantum dan kembaran digital untuk mengoptimalkan desain kedirgantaraan, sekaligus meningkatkan manajemen pesawat dan antarmuka manusia-mesin.
KAU dan Datavault AI menyelenggarakan forum akademik untuk membuka ruang kolaborasi data dengan para pemimpin kedirgantaraan, di mana kecerdasan buatan memperkuat kapabilitas data generasi berikutnya melalui pemodelan prediktif dan verifikasi yang aman.
Inisiatif ini memperkuat momentum Datavault AI, setelah sebelumnya Perusahaan mengumumkan investasi sebesar 150 juta dolar AS dari Scilex untuk membangun superkomputer. Jenis komputer ini dirancang untuk mendukung pengembangan pertukaran data independen (IDE), Real World Assets (RWA), serta pasar kembaran digital. Upaya tersebut diperkuat melalui kemitraan dengan IBM yang memanfaatkan WatsonX untuk merevolusi berbagi data generasi berikutnya, termasuk valuasi, penilaian, dan penetapan harga. Langkah ini membuka peluang atas aset yang bersifat tetap sekaligus dapat dimonetisasi bagi berbagai industri, termasuk penerbangan.
Platform berpaten milik Datavault AI yang terintegrasi dengan IBM WatsonX menghadirkan pertukaran data secara aman dan real-time. Teknologi ini memungkinkan terciptanya kembaran digital yang merefleksikan aset fisik untuk mendukung simulasi kinerja senjata dengan presisi tinggi.
Seperti yang ditegaskan Brigjen Angkatan Darat Udara AS, Heath Collins mengenai peran kembaran digital dalam teknologi hipersonik, teknologi ini menghadirkan “fokus, sumber daya, kelincahan, dan keterbukaan yang luar biasa” untuk mempercepat inovasi pertahanan. Kini, penerapannya juga meluas ke sektor kedirgantaraan sipil guna mewujudkan operasi penerbangan yang lebih aman dan cerdas.
“Kontrak ini menempatkan Datavault AI pada posisi strategis untuk menghadirkan sistem kredensial yang tepercaya dan dapat diskalakan bagi para pilot di seluruh dunia, seiring dengan pesatnya pertumbuhan penerbangan komersial maupun pribadi. Strategi VerifyU kami, yang didukung teknologi kecerdasan buatan canggih, memverifikasi kapabilitas manusia maupun mesin sekaligus menjaga integritas di lingkungan dengan tingkat risiko tinggi,” kata Nathaniel Bradley, Direktur Utama Datavault AI.
Hee-Young Hurr, Presiden KAU, menyatakan, bermitra dengan Datavault AI membekali mahasiswa untuk menghadapi masa depan kedirgantaraan yang berbasis data, dengan memadukan komputasi kuantum dan kembaran digital guna memelopori pelatihan yang aman dan inovatif.
Darrell Jung, Country Manager Datavault AI Korea, mengatakan, kolaborasi dengan KAU mempercepat kepemimpinan Korea dalam kredensial penerbangan yang terverifikasi.
“Ini merupakan sebuah kehormatan bagi kami dapat berkolaborasi dengan Sonia, Nate, dan Presiden Hee-Young Hurr dalam kemitraan bersejarah ini. Bersama-sama, kami memadukan kepemimpinan, visi, dan teknologi untuk menempatkan Datavault AI di garis depan kredensial dan inovasi kedirgantaraan. Momentum yang kami bangun bersama KAU ini tidak hanya akan berdampak di Korea, tetapi juga di seluruh industri penerbangan global,” kata Darrell.
Sonia Choi, Direktur Pemasaran Datavault AI, menyatakan, “Kami sangat antusias dapat bekerja sama dengan Korea Aerospace University dalam inisiatif terobosan ini. Kontrak ini tidak hanya mendorong kemajuan kredensial digital yang aman dan inovasi kedirgantaraan di Korea, tetapi juga menunjukkan betapa kuatnya kolaborasi global dalam membentuk masa depan penerbangan dan identitas digital.
“Dengan menggabungkan keunggulan akademik KAU dan teknologi berpaten milik Datavault AI, kami menciptakan sebuah model yang dapat diterapkan secara global,” ungkapnya.(rls/red/ops/sir)