Kabupaten Purwakarta, SpiritNews– Penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Purwakarta pun telah meluas hingga ke 14 wilayah kecamatan. Itu artinya, hampir seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten ditemukan kasus orang penderita HIV/AIDS.
“Hampir semua kecamatan di Kabupaten Purwakarta. Namun, bisa saja di semua Kecamatan ada temuan kasus baru HIV / AIDS,” ucap Direktur Yayasan Resik, Hasanuddin saat ditemui di kantor Yayasan Resik, Perumahan Bukit Citara Persada, Mulayamekar, Babakancikao, Purwakarta, Sabtu (13/10/2018).
Di wilayah Kabupaten Purwakarta, menurut data Yayasan Resik, ada 102 orang yang menjadi ODHA (orang dengan HIV/AIDS). Jumlah tersebut tercatat hingga September 2018 lalu. Sementara pada tahun 2017, yayasan tersebut menemukan 350 penderita HIV/AIDS di Purwakarta. Kumulatif kasus HIV/AIDS di Purwakarta dari dua tahun terakhir hingga kini tercatat ada sebanyak 452 orang.
Baca Juga: 17 Orang Meninggal di Karawang Akibat Virus HIV/AIDS
Bahkan, dia menyebutkan mayoritas penyandang ODHA di Purwakarta pada berusia muda. Namun, ditemukan juga Anak dengan HIV/AIDS (AdHA).
“Kasus HIV-AIDS mayoritas berusia produktif, yakni berumur 26 sampai 48 tahun. Namun ada juga kasus HIV pada anak berusia 0 sampai 4 tahun, penularan ke anak-anak disebabkan adanya penularan dari ibu yang HIV positif ke bayi melalui persalinan yang normal yang dilahirkan dari ibu yang tertular HIV/AIDS,” kata Hasanuddin.
Data tersebut merupakan hasil dari kegiatan pelaksanaan pemeriksaan HIV/AIDS. Dinas Kesehatan melalui Puskesmas terus gencar melakukan deteksi dini kasus HIV/AIDS. Selain itu, Yayasan Resik pun melakukan sosialisasi dan pemberian informasi tentang pencegahan dan penanganan HIV/AIDS.
Ia menjelaskan, banyak pula kasus ODHA yang malah menutup status diri yang dikarenakan stigma dari pihak luar. Ini menjadi kendala tersendiri bagi ODHA yang sering kali dipandang sebelah mata oleh orang-orang. Oleh karena itu, diperlukan kepedulian dari seluruh masyarakat agar tidak ada stigma dan diskriminasi terhadap ODHA.
Berita Lain: Politisi PKS Memandang Penyakit Sosial LGBT Harus Segera Ditangani Serius
“Kami berharap jangan ada prilaku diskriminasi terhadap ODHA, karena pada dasarnya penularan HIV/AIDS tidak segampang yang dibayangkan. Kita harus jauhi virusnya, bukan orangnya,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Hasanuddin menjelaskan bahwa penularan HIV bukan hanya melalui hubungan seks. Ada pula yang datang dari penggunaan jarum suntik yang tidak seteril, dan dari ibu pengidap HIV ke banyinya melalui persalinan.
Oleh karena itu, untuk meminimalisir dampak stigma dan diskriminasi, pihaknya gencar melakukan sosialisasi. “Mengedukasi dan memotivasi kepada setiap Orang Dengan HIV /AIDS (ODHA), untuk terbuka minimal kepada pihak keluarga,” kata dia.
Kata Hasan, Yayasan Resik Purwakarta sering kali memberikan sosialisasi tentang HIV/AIDS. Seperti halnya bahayanya virus tersebut bagi tubuh, cara penularannya, cara pengobatannya, serta cara mendapatkan pelayanan kesehatan atau perawatan bagi orang yang terinveksi virus HIV/AIDS.(SpiritNews)