Kabupaten Karawang, SpiritNews-Warga Dusun Cibenda RT 09 RW 03, Desa Makmurjaya, Kecamatan Jayakerta, Rahmat Sarip (24), mengaku sedih dengan kondisi rumah kedua orangtuanya dan butuh pertolongan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui program rumah tidak layak huni (Rutilahu).
Rumah yang dibangun dari material bilik bambu dan kayu tersebut, saat ini dalam kondisi rusak parah. Selain dinding bilik yang banyak berlubang akibat lapuk, atap genting tanahnya pun telah banyak yang bocor.
“Bapak saya hanya buruh tani yang penghasilannya tidak tentu, sementara ibu hanya sesekali menjadi kuli tandur. Sedangkan saya kerjanya masih serabutan, karena putus sekolah dulu saat kelas 2 SMK,” ujar Rahmat saat ditemui SpiritNews, Senin (10/9/2018).
Baca Juga: Anggaran Rutilahu Diduga Disunat, Warga Kebingungan Hanya Dapat Bahan Bangunan
Di rumah beralaskan tanah yang memiliki dua kamar tersebut, keluarga Karta dan Entin hidup dengan keterbatasan tanpa ada fasilitas pada umumnya seperti kursi dan meja, lemari, atau bahkan televisi.
“Tidak ada kursi, tidak ada lemari, pakain menumpuk di kamar. Kalau mau tidur harus gelar kasur lantai dulu, dan yang bikin sedih juga adik saya harus ikut berhenti sekolah tahun ajaran ini, karena tak ada biaya lagi,” katanya.
Ironisnya, saat SpiritNews mendatangi lokasi, rumah keluarga Karta dan Entin berada diantara rumah-rumah bagus dan bertingkat, tepat di depan SMPN Satu Atap Jayakerta. Namun pemerintah desa setempat, seolah membiarkan warganya hidup dalam rumah tak layak huni.
“Dulu sekitar satu tahun lebih, Pak Kades pernah minta data dan bilangnya mau diajukan untuk Rutilahu. Tapi sampai sekarang belum ada kabar lagi,” kata Rahmat.
Berita Lain: Program Rutilahu untuk Masyarakat Miskin Gratis!!!
Sebelumnya, seorang netizen dengan akun facebook “Tasya Syarif” mengunggah foto kondisi rumah keluarga Karta dan Entin di halaman grup Karawang Info. Postingan tersebut dilihat lebih dari 1.400 kali dan dibagikan sebanbyak 55 kali.(art)