Kabupaten Aceh Utara, SpiritNews-Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusar) menggelar lomba bercerita untuk pelajar SD/MI se-Kabupaten Aceh Utara.
Kepala Dispusar Kabupaten Aceh Utara, Amir Hamzah, mengatakan, lomba ini merupakan salah satu upaya untuk pengembangan dan pembudayaan kegemaran membaca di kalangan anak-anak.
“Untuk menumbuh-kembangkan minat dan kegemaran membaca anak melalui berbagai bacaan dan media untuk menanamkan cinta kebudayaan bangsa, persatuan dan kesatuan,” kata Amir dalam sambutannya saat membuka lomba bercerita tersebut, Selasa (10/7/2018).
Selain itu, kata Amir, lomba ini dapat menarik kecintaan terhadap perpustakaan sekolah dan cinta akan kebudayaan nusantara serta menarik minat baca anak tentang buku-buku cerita budaya daerah lokal serta menumbuhkan kecintaan akan budaya nasional.
Kegiatan ini sebagai upaya menumbuhkan kesadaran para generasi muda untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal sehingga nilai-nilai budaya dan tradisi lokal dapat berlanjut hingga ke genearsi selanjutnya.
“Transformasi pembangunan seringkali mengesampingkan nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal suatu daerah, padahal tradisi dan kearifan lokal hendaknya dijadikan dasar kekuatan moral pembangunan dengan mengedepankan prinsip kebersamaan,” katanya.
Ketua Panitia, Saiful Bahri, mengatakan, lomba bercerita ini menghadirkan 20 peserta dari SD/MI se-Kabupaten Aceh Utara. Berharap dengan adanya lomba ini ada wakil dari Kabupaten Aceh Utara untuk tampil di tingkat Nasional.
Sebab selama ini Wakil dari Kota Padang belum ada tampil lomba di tingkat Nasional. Untuk pemenang kami menyediakan hadiah berupa uang, piala dan piagam.
“Lomba bercerita bagi Siswa SD/MI tingkat Kabupaten Utara ini mengusung tema Menumbuh kembangkan Kegemaran Membaca dan Kecintaan Terhadap Kebudayaan Lokal Dalam Upaya Membangun Katakter, Kecerdasan, Inovasi, serta Daya Kompetitif. Lomba ini berlangsung selama tiga hari yakni tanggal 10 s/d 12 Juli 2018 bertempat di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Aceh Utara,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, dalam menyampaikan cerita diharapkan siswa dapat memperhatikan teknik dalam menyampaikan ceritanya (membaca) , volume suara, artikulasi, diksi, tempo dan kecepatan serta proyeksi, dan penguasaan panggung.
“Teknik penilaian yang dilakukan adalah judul cerita yang akan dibawakan sudah dipersiapkan, penampilan peserta dari masing-masing SD/MI nampak santai dan wajar-wajar saja, penuh percaya diri, sebelum bercerita peserta diwajibkan memberikan hormat kepada hadirin dan menyebutkan judul cerita, waktu bercerita (durasi) diatas pentas setiap peserta maksimal 20 menit, dan peserta dipanggil berdasarkan urutan nomor peserta,” tutupnya.(mah)