Kabupaten Karawang, SpiritNews-Kondisi SDN Kutanagara II yang terletak di Dusun Cidampa II, Desa Kutanagara, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, sangat memprihatinkan. Selain hanya memiliki tiga ruang kelas dalam keadaan rusak parah dan nyaris ambruk, bangunan sekolah pun sudah lapuk dimakan usia.
“SDN Kutanagara II merupakan kelas jauh, keberadaan bangunan ini karena banyak murid yang terlalu jauh ke sekolah induk. Siswa harus berjalan sepanjang 5 kilometer,” ucap guru kelas 1, Dayu kepada SpiritNews, Senin (22/10/2018) siang.
Dikatakan Dayu, kondisi sekolah rusak sudah berlangsung lama, dimana bangunan tersebut berdiri hasil swadaya masyarakat. Dengan jumlah 80 siswa dari kelas satu sampai dengan kelas enam, sistem pembelajaran dilakukan secara bergantian karena jumlah tenaga pengajar hanya tiga orang berstatus honorer.
“80 siswa dari kelas 1-6 dan ruang kelas hanya ada tiga, proses belajar mengajar dilakukan secara bergantian,” kata Dayu.
Baca Juga: Potret Buram Pendidikan di Karawang, Siswa Belajar di Lantai, Dua Ruang Kelas Nyaris Ambruk
Deswen, guru lainnya mengatakan, tiga ruang kelas kini dalam kondisi tidak layak. Selain tiang penyangga atap yang nyaris ambruk, lantai sekolah di berbagai sisi telah amblas. “Bangunan ruang kelas ini seharusnya ada perbaikan, karena ruang kelas nyaris ambruk,” katanya.
Diakui Deswen, melihat para siswa menggunakan ruang kelas yang atapnya rusak, ia sangat khawatir kalau terjadi sesuatu. Karena kondisinya memang tidak ada pilihan lain, dan jumlah ruang kelas terbatas. “Ada rasa khawatir dengan keselamatan anak-anak didik yang bersekolah di ruang kelas, karena kondisinya memprihatinkan,” katanya.
Berbagai upaya sudah ditempuh pihak sekolah, salah satunya dengan mengajukan rehabilitasi sekolah ke dinas sejak tiga tahun terakhir. Namun belum pernah ada tanggapan, apalagi membangunan bangunan sekolah secara permanen.
Berita Lain: Gedung Sekolah Nyaris Ambruk, Siswa di Karawang Terpaksa Belajar di Luar Kelas
“Sudah dilakukan pengajuan kepada dinas terkait dan berharap pemerintah daerah peduli dengan kondisi sekolah yang nyaris ambruk, apalagi akan memasuki musim hujan,” katanya.(moy)