Tiang Pasak Bumi Tidak Sesuai, Proyek Jembatan Sungai Kapar Terbengkalai

  • Whatsapp
spiritnews.co.id

Kabupaten Sekadau, spiritnews.co.id – Pengerjaan pembangunan jembatan Sungai Kapar di Desa Sungai Ringin, terbengkalai. Akibatnya mengundang reaksi negatif karena anggaran untuk pembangunan jembatan itu sebesar Rp 1,6 miliar.

Anggota Fraksi Partai Hanura, DPRD Sekadau, Paulus Subarno, mengatakan, jembatan tersebut merupakan urat nadi perekonomian masyarakat mengingat posisinya yang berada di tengah pasar.

Bacaan Lainnya

Terhentinya pekerjaan itu dikhawatirkan dapat mengganggu aktivitas warga. Dia berharap pihak terkait segera menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut.

“Proyek ini sempat akan kita bahas bersama dinas terkait, namun sebelum itu mohon kepada yang bersangkutan terutama kontraktornya agar segera melanjutkan pekerjaan. Kasihan warga di situ,” kata Paulus, kepada spiritnews.co.id, saat dikonfirmasi melalui telpon selulernya, Sabtu (26/10/2019).

Dia mengaku kerap menerima aduan masyarakat mengenai mandegnya pembangunan jembatan tersebut. Aduan tersebut dinilai wajar karena dalam beberapa waktu belakangan tidak ada aktivitas penyelesaian pekerjaan tersebut.

Dari plang proyek yang terpasang di lokasi pengerjaan, diketahui nilai kontrak pembangunan jembatan tersebut mencapai Rp 1.651.943.000 yang bersumber dari dana alokasi umum APBD Sekadau tahun 2019 dan pelaksananya adalah CV. Zarven Sejahtera dengan waktu pengerjaan selama 112 hari.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi, mengatakan pembangunan jembatan tersebut untuk sementara dihentikan karena tiang pasak bumi yang didatangkan oleh pelaksana tidak sesuai dan hanya sebanyak 38 batang saja.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan kita di lapangan, ditemukan hanya segitu tentu tidak memenuhi syarat dan kita sudah minta kepada pihak pelaksana untuk mengusahakan tiang pasak bumi yang baru sebagai pengganti,” kata Suryadi.

Selain itu, berdasarkan laporan staf teknis Laboratorium Dinas PUPR Kabupaten Sekadau ditemukan sebagian besar tiang pasak bumi banyak yang retak sehingga saat ini sedang menunggu pihak pelaksana menggantinya.

“Nanti kalau sudah sesuai maka pengerjaan jembatan akan dilanjutkan dan hari Senin (28/10/2019) Dinas PUPR Sekadau dan Konsultan Supervisi akan ke Pontianak untuk verifikasi material yang sudah masuk,” jelasnya.(gaol)

Pos terkait