Kabupaten Bandung Barat, SpiritNews-Pernikahan dini dan seks pranikah adalah masalah besar yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Kesadaran remaja dalam berprilaku baik sangat dibutuhkan.
Untuk mengatasi masalah kalangan remaja itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah membentuk Pentaloka Saka Kencana sebagai wadah membangkitkan kembali kekuatan yang pernah mewarnai pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) dalam empat dekade terakhir.
Demikian disampaikan Kepala BKKBN Kabupaten Bandung Barat, Surya Chandra Surapaty saat pembukaan Pentaloka Saka Kencana Tahun 2017 Tingkat Nasional di Grand Hotel Lembang Kabupaten Bandung Barat, Rabu (10/5/2017).
Menurutnya remaja sebagai generasi penerus bangsa harus dipersiapkan menjadi manusia yang sehat secara jasmani, rohani, mental, dan spiritual.
“Tapi faktanya berbagai penelitian menunjukkan bahwa remaja, mempunyai permasalahan yang sangat kompleks seiring dengan masa transisi yang dialaminya,” kata Surya.
Dikatakan, pihaknya ingin meningkatkan peran Saka Kencana dalam program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Merujuk data Bappenas, jumlah penduduk usia remaja antara 10-24 tahun diperkirakan mencapai 67 juta jiwa pada tahun 2017 ini.
“Melalui Pentaloka ini, saya ingin agar lahir sebuah semangat baru seiring dengan perkembangan program saat ini. Saya pun harapkan semuanya dapat membantu penyebarluasan informasi tentang Saka Kencana dan program KBPK supaya lebih berkibar dan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Surya juga sebagai Ketua Majelis Pembimbing Nasional Saka Kencana ini menilai pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi relatif masih rendah. Sementara median usia kawin pertama (UKP) perempuan belum seperti yang diharapkan.
“Pandangan dan sikap kaum muda terhadap isu-isu KKBPK akan menjadi lebih baik sehingga akan mendukung upaya penurunan laju pertumbuhan penduduk (LPP) dan angka fertilitas total atau total fertility rate (TFR) dalam jangka panjang,” jelasnya.
Gerakan Pramuka ialah satu-satunya organisasi pendidikan nonformal yang masih eksis, tidak pernah lapuk oleh hujan dan panas. Pramuka harus dipadukan dengan nilai-nilai revolusi mental yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong dengan semangat Dasa Darma Pramuka.
“Hal ini sejalan dengan cita-cita BKKBN agar remaja kita pada masa yang datang mampu menjadi generasi berencana,” ungkapnya.(gus)