Kabupaten Bandung Barat, SpiritNews-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat membentuk kelompok kerja (Pokja) sosialisasi dan advokasi untuk mensukseskan program imunisasi campak (measles) dan rubella (MR) pada bulan Agustus dan September mendatang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bandung Barat, Maman S Sunjaya mengatakan, Pokja ini dibetuk hingga tingkat kecamatan, sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah untuk mensukseskan program pemerintah pusat.
“Pemkab Bandung Barat mentargetkan 95 persen wajib imunisasi rampung dilakukan di setiap kecamatan,” kata Maman di komplek Pemkab Bandung Barat, Selasa (11/7/2017).
Dikatakan, Pokja ini akan diketua oleh sekretaris camat (sekcam). Para sekcam ini akan menjadi tim sosialisasi dan advokasi bagi 453.000 sasaran imunisasi Rubella di Bandung Barat,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Pupu Sari Rohayati mengatakan, imunisasi MR ini merupakan program nasional yang dicanangkan tahun ini untuk menjangkau sasaran usia 9 – 59 bulan serta 60 bulan-15 tahun kurang sehari.
“Jadi, sasarannya adalah anak-anak dan remaja. Khusus untuk remaja, kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk disosialisasikan di sekolah-sekolah,” kata Pupu.
Imunisasi MR tersebut, kata Pupu, akan diberikan dengan cara disuntikkan pada lengan sebelah kiri. Satu suntikan berisi dua vaksin, yakni anticampak dan antirubela.
“Vaksinasi untuk anak-anak diberikan di posyandu, sedangkan untuk remaja di sekolah masing-masing,” jelasnya.
Diakuinya, pemberian imunisasi MR itu dilatarbelakangi banyaknya kasus campak dan rubella yang melanda anak-anak dan remaja di Indonesia. Awalnya, Dinas Kesehatan hanya memberikan imunisasi campak, tetapi kini ditambah dengan rubella.
“Berdasarkan pemeriksaan, ternyata lebih banyak yang terkena rubella daripada campak. Memang, rubella ciri-cirinya hampir sama dengan campak,” ujarnya.
Untuk diketahui, campak merupakan penyakit menular yang disebabkan virus dengan masa inkubasi 8 – 13 hari. Gejalanya, yaitu demam, bercak kemerahan pada kulit disertai dengan batuk atau pilek.
Sementara itu, rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Penyakit ini bisa menular kepada wanita hamil dan membahayakan janinnya.
Menurut Pupu, imunisasi dibutuhkan untuk mencegah campak dan rubella. Satu kali vaksin untuk seumur hidup.
“Lebih baik mencegah daripada mengobati. Imunisasi ini cara untuk mencegah agar penyakit itu tidak menyerang anak-anak kita,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan, Imunisasi MR nanti akan melibatkan 325 petugas medis. Mereka merupakan tenaga medis yang tergabung dalam berbagai organisasi kesehatan, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI).(gus)