Jakarta, SpiritNews– Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia terus bertambah dan kini jumlahnya telah mencapai sekitar 128 juta unit, baik kendaraan roda dua atau lebih. Seiring dengan kenaikan jumlah tersebut, meningkat pula angka kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh berbagai macam hal, sehingga kampanye safety riding/ driving terus dilakukan secara berkesinambungan. Tujuannya agar setiap pengendara menjalankan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengemudi dan mengenal serta memahami kendaraan yang dipacunya.
Salah satu penggiat safety riding/ driving adalah Rifat Sungkar, yang merupakan seorang pembalap profesional dan telah memiliki segudang pengalaman di dunia otomotif. Kali ini sebagai duta Safety Driving, Rifat berbagi ilmu,Selasa (25/7/2017) lalu di Kantor Pusat JNE Lantai 7, Jalan Tomang Raya No.11, Jakarta Barat, mulai dari jam 10 siang sampai dengan 12 siang. Di depan ratusan karyawan JNE dalam acara “Talkshow Safety Awareness: Pentingnya Berkendara dengan Baik dan Benar”, Rifat menjelaskan hal inti yang harus terus menerus mendapatkan perhatian khusus bagi seluruh pengemudi atau pengendara.
“Acara ini bertujuan agar rekan-rekan di tim operasional, terutama pengemudi kendaraan roda dua atau lebih, mau pun karyawan JNE lainnya, dapat menaati serta mengikuti peraturan berkendara yang sesuai standar agar kinerja berjalan dengan nyaman,” ujar VP of Human Capital JNE, David Rasul yang juga sebagai penyelenggara Talkshow Safety Awareness
Menurut Rifat, hal utama dalam berkendara disingkat menjadi “POWERS”, yaitu Papers & Petrol (surat-surat kendaraan dan bahan bakar yang harus selalu tersedia), Oil (seluruh kebutuhan oli di seluruh bagian kendaraan), Water (air yang diperlukan untuk kinerja mesin dan yang lainnya), Electrical (seluruh bagian kendaraan yang berhubungan dengan kelistrikan atau elektrik), Rubbers (parts dengan material karet) dan tentu saja Safety (perlengkapan yang berkaitan dengan keamanan, seperti seat belt, kotak P3K dan sebagainya).
Lima hal tersebut adalah hal teknis yang harus dilakukan agar aktifitasnya dalam berkendara dapat berjalan dengan lancar dan aman, serta mengurangi berbagai resiko, bukan hanya bagi dirinya sendiri tapi juga orang lain. Selain itu, ia pun membagi tips-tips untuk menghadapi kondisi jalan yang buruk, seperti trik melewati jalan banjir dan pentingnya tekanan ban.
Fokus utama saat mobil melewati jalanan yang banjir, bukan knalpot karena itu adalah saluran pembuangan sehingga otomatis mendorong air keluar. Namun yang harus diperhatikan adalah air intake di bagian depan mobil sebagai penghisap atau jalur masuknya udara ke mesin, karena jika air sampai masuk, maka mesin akan rusak total. “Sehingga tiap pengemudi harus mengetahui letak dari air intake dari mobil yang digunakannya karena setiap mobil berbeda-beda,” ujar Rifat.
Ia pun menambahkan bahwa tekanan ban juga penting karena setiap mobil memiliki standar tekanan ban yang berbeda-beda. Pengemudi dapat mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pabrikan dengan melihatnya pada stiker yang tertempel pada pintu pengemudi.
Pengetahuan mengenai safety riding/ driving sangat penting bagi perusahaan seperti JNE yang kegiatan operasionalnya banyak menggunakan kendaraan bermotor. Talkshow ini sekaligus menjadi momen soft launching JNE SUPER Courier, yaitu program peningkatan kualitas individu para kurir sebagai ujung tombak perusahaan dalam pengantaran paket kepada pelanggan. SUPER dalam JNE SUPER Courier sendiri memiliki kepanjangan, yaitu S: Selalu berpenampilan sesuai standar, U: Ucapkan salam kepada pelanggan, P: Pelayanan prima yang diberikan, E: Efektif dalam proses pengiriman, dan R: Rangkaian bisnis proses jadi acuan.
Bila seluruh standar dalam JNE SUPER Courier, termasuk safety riding/ driving, menjadi kebiasaan setiap kurir, maka bukan hanya performa kerja yang meningkat, tapi dampak positifnya pun akan dirasakan oleh pelanggan. Berbagai resiko dalam proses pengantaran paket ke seluruh wilayah nusantara, yang memiliki kondisi infrastruktur jalan yang beragam, juga dapat diminimalisir.(ybs/rls)