Telusuri Sejarah Tongkat Emas Di Kerajaan Jeumpa Bireuen

  • Whatsapp
Pedang Peningalan Kerajaan
Pedang Peningalan Kerajaan

Kabupaten Bireuen, SpiritNews– Menelusuri Tongkat Emas milik Raja Cina yang kabarnya ada ketinggalan di Kerajaan Jeumpa yang berpusat di Blang Seupeng ternyata masih belum ada kejelasan.

Tongkat Emas Raja Cina terkuak ketika hadirnya dua remaja Cina ke Blang Sepeung Jeumpa Bireuen kabarnya mencari Tonhkat Nenek Moyangnya dikabarkan tinggal di Keraajaan Jeumpa ketika mereka berperang ketika itu.

Bacaan Lainnya

“Blang Sepeung Kecamatan Jeumpa yang berlokasi kisaran 6 kilometer arah Barat- Selatan dari Kota Bireuen pada masa abad ke-14 merupakan kerajaan kecil di Aceh yang pernah gemilang dan terkenal,” ungkap Drs Jailani Ketua Majeklis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Bireuen,Sabtu (14/10/2017) kepada spriritnews.co.id.

Drs Jailani,MM menyebut, Gampong Blang Seupeng merupakan salah satu pemukiman yang padat penduduk dengan Bandar Pelabuhan Besar yang terletak di Kuala Jeumpa itulah pusat kerajaan Jeumpa yang Rajanya adalah Raja Abdullah.

Menurutnya, pemakaman Raja Jeumpa yang bernama Raja Abdullah setelah meninggal di makamkan di pemakaman di atas perbukitan Kejurun dalam kawasan Istana Raja Jeumpa.

Namun permaisuri Meureudom Ratna yang dilarikan Raja Cina tersebut hingga ke Negeri Pahang Malaysia  berhasil direbut kembali dan dibawa pulang ke Blang Seupeng setelah Panglima Perang Raja Kera dari Ulee Kareung Samalanga berhasil mengalahkan Raja Cina.

Sementara itu Teuku Iskandar Muda dalam penjelasannya kepada menyebutkan tongkat emas yang dicari oleh dua remaja asal Cina itu hingga kini belum ditemukan, namun pedang kerjaan ada seraya dia mengambilnya dan menampakkannya.

Dijelaskan pedang kerajaan memang tersimpan sebagai asset kerajaan Jeumpa namun saat ini ada padanya karena tidak ada meusium penyimpanan.

Selain itu terkait dengan pemakaman Raja Jeumpa yang terletak di perbukitan Keujruen Desa Blang Seupeung walaupun sudah dipugar namun kurang perawatan.

Teuku Iskandar Muda mengharapkan agar Pemerintah Bireuen dan Aceh bahkan Pemerintah Pusat mempedulikan kawasan Kerjaan untuk ditata dengan baik sebab itu merupakan sejarah yang tidak bias dilupakan apalagi melupakan sejarah sama halnya dengan melupakan jati diri kita. (her/beritalima.com)

Pos terkait